Wednesday 7 December 2011

Kumpulan Manual Book Radio Komunikasi

Kadang-kadang ketika kita membeli pesawat radio komunikasi second tidak disertai manual book, kalau jenis radio komunikasi yang kita beli sebelumnya pernah punya/pegang barangkali kita tidak memerlukan manual book sebagai panduan setting radio tersebut. Tetapi akan membuat bingung ketika mendapatkan radio komunikasi tanpa manual book, biasanya diserahkan bengkel atau orang yang bisa mengoperasikan radio tersebut.
Atau buat anda yang suka utak-atik daleman rakom bisa juga download service manualnya, klo saya sih masih bingung, soalnya pernah dapet service manualnya Kenwood TM-271, disitu ada petunjuk klo mau nge-tune power tx... ada yang mau coba??
Daripada bingung-bingung tanya aja ke mbah google, pasti ketemu deh.... Dibawah ini link alamat manual book radio komunikasi, barangkali belum lengkap mohon maaf, tetapi akan selalu diupdate.

ICOM
  1. Manual Book Icom V80
  2. Manual Book Icom V68
  3. Manual Book Icom IC-2200
  4. Manual Book Icom IC-2300
  5. Manual Book Icom IC-2100 
  6. Manual Book Icom V8000
  7. Manual Book Icom IC-25a
  8. Manual Book Icom IC-25h
  9. Manual Book Icom IC-28h 
  10. Manual Book Icom IC-229h
  11. Manual Book Icom F-3
  12. Manual Book Icom 02N
  1. Manual Book Alinco DJ-196
  2. Manual Book ALinco DJ-180
  1. Manual Book Kenwood TM-241
  2. Manual Book Kenwood TR-9310
  3. Manual Book Kenwood TM-281
  4. Manual Book Kenwood TM-201a / b 
  5. Manual Book Kenwood TM-231a/331a/431a/531a
MOTOROLLA
Semuanya gratis, silahkan download semoga bermanfaat

Saturday 3 December 2011

Puting Beliung Kembali Mengamuk di Lereng Merapi

Jumat, 2 Desember 2011 pukul 16.00 WIB hujan deras terjadi di wilayah Kecamatan Srumbung, suasana mencekam. Hujan disertai angin Puting Beliung melanda sebagian wilayah Kecamatan Srumbung khususnya di Desa Mranggen, Desa Ngargosoko dan Desa Ngablak. Para relawan pun tersentak, begitu pula warga yg terkena puting beliung maupun tetangga desa.
Hujan berlangsung sekitar 1 jam.

Berikut data sementara yang berhasil di himpun oleh SAR Kab. Magelang sampai dengan pukul 01.00 WIB.
  1. Desa Polengan         rusak ringan = 38 rumah, rusak sedang = 4 rumah, total 42 rumah
  2. Desa Ngablak          rusak ringan = 20 rumah, rusak sedang = 5 rumah, total 25 rumah
  3. Desa Mranggen        total rusak ringan = 42 rumah
  4. Desa Ngargosoko    rusak ringan = 3 rumah, rusak sedang = 3 rumah, total 6 rumah
  5. 1 Tiang listrik tumbang, dan puluhan pohon roboh
Untuk sementara belum bisa menampilkan gambar kerusakan akibat puting beliung. Sampai saat berita ini ditulis  para relawan berdatangan di lokasi kejadian bencana untuk membantu mengkondisikan puluhan rumah yang rusak, termasuk dari OPRB Desa Jumoyo dengan mambawa ribuan genting untuk membantu rumah-rumah yang gentingnya beterbangan tersapu puting beliung sore kemarin.

Friday 2 December 2011

BINTEK LPSE - E PROCURENMENT KAB MAGELANG

PENGANTAR DIKLAT
Drs. Gunadi, M.Par/Ketua LPSE Kab. Magelang

Bimbingan teknis Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik tanggal 1 Desember 2011 bertempat di Bina Karya Setda Kab. Magelang dimulai pukul 9.00 WIB dari rencana jam 8.00 WIB molor 1 jam.

Drs. Aris Dwi Prasetya. Tim Trainer  
untuk magelang alamat webnya : http://lpse.magelangkab.go.id

Keabsahan alat bukti disahkan undang-undang sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sah antara lain:
  1. alamat email
  2. user id, password
16 tahap lelang dengan 1 file
LPSE sistem provider : memiliki organisasi tertentu dan mempunyai mengelola dan memelihara perangkat keras yang tidak terbatas pada perangkat jaringan dan server yang trelah terinstalasi sistem pengadaan seara elektronik
LPSE sistem provider berfungsi mengelola server yang trelah terinstalasi

kesimpulan:
  • LPSE kab magelang siap memfasilitasi pelaksanaan lelamng secara elektronik
  • semua pimpinan menghendaki pelkaksanaan pengadaan secara cepat tepat transparan dan akuntabel
  • mendorong SKPD yang pada awalnya ragu memanfaatkan LPSE
  • Penerapan LPSE meningkatkan aksesbilitas dalam pelayanan publik.
LPSE kab. Magelang
 
PRAKTEK MENGGUNAKAN APLIKASI LPSE



Untuk mempunyai login panitia harus mengirim biodata terlebih dahulu ke LPSE Kab. Magelang:

Peserta diklat diberi User Id dan Password:
Panitia6a userku dibintek LPSE
Password :123456
Tahun 2012 wajib menggunakan aplikasi e-proc, LPSE, wajib atau sebagian
Pagu anggaran 200juta keatas wajib menggunakan LPSE


Masuk ke lpse.magelangkab.go.id/latiha/app
Login non penyedia
Masukkan password dan user id
Klik tab Berita, misal pilih pengumuman pengadaan.. lalu buat/ketik di jendela yang trsedia

Setela selesai klik simpan dan upload untuk menyertakan berkas yang akan kita kirimkan, kemudian klik simpan.
Untuk mengetahui yang kita kirimkan sudah masuk atau belum, kita logout...dan masuk ke home website

Membuat pengumuman lelang sederhana, kembali ke home, login,
Pilih tab Lelang non eproc, tersedia form isian dan isikan data
Setelah terisi semua, simpan sebagai draft, preview untuk cek kesalahan ketik

Setelah betul....simpan dan terbitkan

Membuat daftar paket.
Kode anggaran = dpa anggaran

Isi dan simpan, dilanjutkan klik simpan dan membuat paket lelang
Buka tab Paket Baru, klik buat lelang... isikan form isian yang tersedia, jgn sampai terlewat, kemudian simpan ....
Detail kualifikasi dan Jadwal lelang harap diisi sebelum disimpan
Pada pakta integritas, tombol mengumumkan paket lelang hanya ketua yang berhak
Karena latihan, dan terbentur tanggal, untuk melanjutkan tekan F5,
Tekan Penjelasan Lelang : disitu kita tunggu ada pertanyaan atau sanggahan tidak, semacam chatinglah disitu.
Setelah beres kembali ke view lelang, apabila ada perubahan jadwal upload di adendum
Bikin folder di hardisk beri nama Pelatihan SPSE
Bikin folder lagi di dalam Pelatihan SPSE sebanyak 3 folder dan diberi nama Rekanan 1, Rekanan 2, Rekanan 3

Kembali ke home
Lihat special content
Apenda Panitia Versi 22, download dan jalankan.. user id lpselkpp password panitialpse
Login lagi website lpse
Pilih Pengadaan Netbook DPU dan ESDM Kab. Magelang -, dibawah muncul rekanan 1 sampai 3
kunci privat berguna untuk membuka file yang kita download yaitu Rekanan1.rhs memakai apliaksi apendo
Download berkas di Rekanan1 RHS di PT rekanan 1, simpan ke folder Rekanan 1, begitu sampai rekanan 2 dan 3

Bintek rencana berakhir jam 15.00 WIB, namun karena sesuatu hal, Tim dari ESDM pamit pada pukul 14.00WIB, tetapi yang jelas aplikasi LPSE mudah digunakan asal mengetahui seluk-beluk pelelangan dan familiar dengan internet. Dan karena untuk kedepan sistem pelelangan wajib menggunakan aplikasi ini diharapkan semua peserta Diklat untuk terus berlatih menggunakan aplikasi sehingga pada saat bekerja nanti sudah lancar.

Wednesday 30 November 2011

Banjir ke 3 terbesar Sungai Putih datang lagi

Banjir kali ini terjadi di hampir semua sungai yang berhulu di puncak Merapi, diawali dengan hujan lebat merata di seluruh lereng Merapi terjadi mulai pukul 12.15 WIB disertai tiupan angin yang cukup kencang sehingga di awal hujan menjadi timbul tenggelam untuk intensitasnya, memasuki pukul 14.45 WIB tiupan angin mulai mereda namun hujan tetap berintensitas lebat dan beberapa saat kemudian listrik PLN di kampungku padam. Pada saat itu juga saya bergegas memakai sepatu boat dan jas hujan dan segera meluncur ke titik pantau di Pos Pemantauan DAM Jengglik Ngablak Srumbung.

Disepanjang perjalanan harus extra hati-hati dikarenakan jalanan dipenuhi air setinggi kurang lebih 15 - 25 cm sehingga banyak pengendara motor berhenti atau macet, terutama untuk motor bebek.
Sesampai di Pos Pemantauan ternyata belum ada rekan disana, sendirian dengan cuaca yang cukup extrem, hujan lebat disertai angin kencang ditambah dengan pekatnya kabut yang turun dengan jarak pandang sekitar 200 meter menjadikan suasana sedikit mencekam, saat itu pukul 15.00 WIB.

Setelah mengkondisikan segala sesuatunya, saya langsung kontak ke induk dan menginformasikan cuaca dan kondisi di titik pantau. Beberapa saat kemudian ada informasi dari BPPTK Vulkanologi Yogyakarta bahwa di puncak Merapi tidak/belum terjadi hujan dan baru mendung, hati sedikit lega walau masih ditengah-tengah guyuran hujan lebat. Namun beberapa saat kemudian sekitar pukul 15.30 WIB sinyal seismograf pantauan gempa yang di Klathakan (165.735 Mhz) menunjukkan adanya aktifitas getaran yang kemungkinan disana juga terjadi hujan lebat, suasana pun menjadi makin mencekam.

Selang 25 menit kemudian banjir lahar dingin dengan kapasitas sedang melintas di DAM Jengglik disusul kemudian penambahan kapasitas banjir menjadi diatas sedang dengan ketinggian 3 meter lebar 20 meter, dengan kecepatan kurang dari 2 menit mampu menempuh jarak 500an meter.

Terdapat 4 armada truk terjebak dan akhirnya hanyut terseret derasnya banjir lahar dingin, terjadi di sebelah selatan jalan raya Magelang Jogjakarta. Dua truk tertimbun material di lokasi terjebak, satu terseret hingga 700 meter dengan kondisi rusak parah, satu lagi hanyut hingga sungai Progo dan terpantau pada pukul 00.46 WIB sampai di Srandakan Bantul Yogyakarta dalam keadaan tinggal rangka, ban dan kabin.

Sementara itu di Dusun Karangasem Desa Blongkeng Kecamatan Ngluwar Kab. Magelang banjir lahar dingin menerjang perkampungan, sebanyak 4 rumah hanyut 21 KK mengungsi ke Balai Desa.

Alur sungai Putih mempunyai Sub Das, 2 Sub Das yang cukup besar memberikan andil adalah Sungai Druju dan Sungai Jlegong, kedua sungai ini tidak berhulu di Puncak Merapi, berhulu di sekitar Desa Bringin Kecematan Srumbung, apabila hujan lebat merata di sekitaran Desa Bringin maka debit air kedua sungai ini bisa sangat besar.

berikut gambar terjadinya banjir lahar dingin yang diambil di Pos Pemantauan Dam Jengglik melalui ponsel.
Aliran sebelum lahar dingin datang, hanya air hujan  ketinggian air  mencapai 50 cm dengan lebar 20 meter

Kepala banjir datang dengan membawa material berupa pasir dan batu

banjir dengan titik ketinggian tertinggi menunjukkan 3 meter dengan lebar 20 meter


Banjir lahar dingin masih berlangsung, nampak kamera CCTV milik Fak Teknik UGM Yogyakarta di Pos Pemantauan DAM Jengglik yg dapat diakses melalui http://data.hydraulic.lab.cee-ugm.ac.id/cam/

Hujan mulai reda dan sinyal seismograf Klatakan sudah landai

Salah satu relawan OPRB Desa Jumoyo sedang memberikan laporan kepada induk

Monday 21 November 2011

Sungai Putih Memakan Korban

Memasuki musim penghujan 2011 sampai dengan saat ini telah terjadi banjir lahar dingin sebanyak 2 (dua) kali, yaitu tanggal 3 Nopember 2011 dan 20 Nopember 2011.
Banjir pertama terjadi pada hari Kamis, 3 Nopember 2011 sekitar pukul 16.00 WIB disebabkan hujan lebat terjadi di kawasan puncak Merapi yang berlangsung hampir 2 jam sehingga banjir lahar dingin tergolong berkapasitas diatas sedang dengan kecepatan banjir rata-rata 30-40km/jam. Datangnya banjir sempat mengagetkan karena berdasarkan pemantauan di Jurangjero tidak terjadi hujan. Tidak korban jiwa dalam banjir pertama, namun menyebabkan 3 dusun harus menyingkir karena di daerah zona merah walaupun setelah banjir surut mereka diizinkan pulang kerumah masing-masing.
Banjir kedua terjadi hari Minggu tanggal 20 Nopember 2011, hampir sama dengan banjir pertama, kawasan bawah tidak terjadi hujan namun sinyal seismograf sudah overskill/goyang. Banjir tidak lebih besar dari banjir pertama dan tidak berlangsung lama, karena hujan yang terjadi di puncak Merapi juga tidak lebih lama dibanding banjir pertama, namun banjir kali ini membawa korban berupa 3 truk penambang hanyut, 1 terpendam di Jurangjero, 1 terdampar di belakang Pondok Pesantren Al Husna Srumbung, 1 terdampar di Dusun Seloiring Desa Jumoyo yang sudah tinggal kerangka sasis dan roda tetapi sopir dan kru semuanya selamat.  Dua truk naas yang berhasil diindentifikasi bernomor polisi H 1563 YP dengan sopir Iwan Yusuf Ahmadi warga Gelaran, Bandungan, Kabupaten Semarang dan truk satunya bernomor polisi H 1997 BG dengan sopir Dulrahman warga Kaliwungu, Kendal,sedang yang masih di jurangjero belum teridentifikasi.
dibawah adalah salah satu  truk yang berhasil terabadikan yang terdampar dibelakang Ponpes Al-Husna Srumbung. Truk adalah milik warga Kendal, sebelumnya sudah diperingatkan namun tetap ngeyel.

Truk penambang pasir milik warga Semarang hanyut sampai sekitar 300 meter terbawa banjir lahar dingin di kali putih
Tampak dari sisi selatan
Tampak kabin truk dengan nomor plat yang sudah dilepas pemiliknya
Untuk kerusakan lain belum ada laporan, hanya terjadi penggerusan di sepanjang zona lereng, termasuk di sekitar jembatan ngepos.  Jembatan Ngepos, salah satu jembatan penghubung dusun Ngepos ke dusun Salamsari merupakan jalur alternatif jika jalan raya Magelang - Yogyakarta ditutup akibat meluapnya aliran lahar dingin sungai Putih
  
Jembatan Ngepos
untuk pemantauan banjir lahar dingin sungai Putih dipantau dan disiarkan langsung melalui radio Lahara FM 107.1 Mhz

Saturday 19 November 2011

Cara Menduplex/simplex Offset Non Standart Kenwood TH-255A

Radio Komunikasi ini mempunyai power 5.5 watt output, kapasitas battery cukup besar 1300mAh 7.2 volt, cukup lama untuk dipakai untuk standby. Menyediakan 100 memory untuk menyimpan dial, namun hanya tinggal 50 memory jika tiap dial dikasih nama tapi yaaaa cukup banyak sih 50 dial, klo seharian ngebrik 50 dial bisa-bisa 24jam nonstop sampai bibirnya dower....., untuk urusan duplex menduplex TH-255A menyediakan fasilitas OFFSETT namun sayang kelipatannya 50, biasalah semua jenis kenwood memang seperti itu ga seperti ALINCO atau ICOM, jadi untuk angka diantara itu tidak bisa dimasukkan lewat standart OFFSETT, tetapi jangan kuatir...Kenwood menyediakan cara lain. Mungkin ada temen yang beli dalam kondisi second atau batangan akan sedikit kesulitan untuk menduplex, seperti temen relawan didaerah saya.
Berikut Cara Menduplex/simplex Offset Non Standart Kenwood TH-255A  seperti yang saya praktekan ketika ada temen minta tolong suruh duplex radio komunikasinya:


  1. Radio dalam keadaan hidup, masukkan frekwensi output RPU dengan cara tekan VFO lalu # kemudian ketik misal 148.720
  2. Matikan HT
  3. Hidupkan HT dengan cara menekan PTT + MON + Power On secara bersamaan
  4. Masukkan frekwensi input RPU dengan cara tekan VFO lalu # kemudian ketik misal 157.390
  5. Tekan F kemudian tekan PTT dan MR
  6. Matikan HT
  7. Hidupkan HT dengan menekan Power On, tekan MR
di belakang dial akan tampil kode +- yang berarti duplex sudah berhasil dan siap untuk briko-briko di RPU


selamat mencoba semoga bermanfaat




Friday 11 November 2011

REVIEW YAESU FT2900 dan ICOM IC2200H

Beberapa hari yang lalu tetangga saya membeli Radio Rig Yaesu FT2900, karena belum pernah liat (sebelumnya hanya baca-baca di internet), penasaran juga. dari terjemahan buku panduan mungkin sebagai berikut:
Yaesu FT2900
Icom IC2200



yang pertama kali orang menanyakan saat membeli perangkat komunikasi adalah:
 Output Power nya, untuk seri ini Yaesu membagi kekuatannya :
High : 75 Watt
Low 3 : 30 Watt
Low 2 : 10 Watt
Low 1 : 5 Watt

Power Output untuk IC2200:
- Low Power (5 Watt) - Kosumsi Arus 5A
- Middle Low (10 Watt) - Kosumsi Arus 6A
- Middle-high (25 Watt) - Kosumsi Arus 10A
- High (65 Watt) - Kosumsi Arus 15A

Total Memory Transceiver ini sebanyak 221.
Basic Memory nya sebanyak 200 Memory, M
Memory Bank nya sendiri sebanyak 8 Memory.
Power speaker 3watt, cukup mantab dan kenceng tapi sayangnya speaker ini letaknya di bawah, tidak di depan. Coba seperti model Kenwood TM271A speaker di panel depan, pasti lebih mantab!
Untuk PTT juga empuk..ga bikin jempol pegel
Untuk RX maupun TX pada frekuensi 136Mhz s/d 174Mhz

Naaaaahhh ini yang sebelumnya jadi pertanyaan terjawab sudah, urusan final, ternyata FT2900 menggunakan final Toshiba SAV36A (80watt) sama dengan yang di gunakan Icom IC2200H (65Watt) harga final info terakhir 550rb s/d 650rb (tergantung yang jual), duh berarti keduanya nyawa nya sama yach??

sedangkan untuk   Kenwood TM271A (60Watt) menggunakan final Mosfet RD70HVF1  sama dengan yang di gunakan ICOM V8000 (75Watt)


Perbandingan High power outnya berbeda ya?hehee..padahal type final sama..
lihat saja di FT2900 dikeluarkan sebesar 75 watt sedangkan di icom IC2200 dikeluarkan 65 watt.nah ini yang di V8000 dari icom dikeluari 75 watt, sedangkan pada kenwood TM271A dikeluarkan cuma 60 watt (final nya sendiri maksimal 75watt)




Kenwood TM-271a
Icom V8000
Kekurangan FT2900 tidak ada RF Attenuator seperti pada icom IC2200, RF Attenuator

Mungkin yang sedikit membedakan dengan radio di kelasnya, adalah bahwa IC-2200H ini mempunyai fungsi RF attenuator yang tergabung dalam tombol squelch.(RF atteunator ini sampai )10db fungsinyauntuk meredam spleteran atau distorsi dari pemancar lain atau meminimalkan spleteran yang kecil2




 FT2900 ada sensor suhunya sampai 70derajat..kl over dari itu,otomatis radio off sendiri,,,,so....keamanannya dari kepanasan,,dijamin aman,

 Power ft2900 bisa di genjot sampai 125Watt (tidak direkomendasikan) sayang finalnya cepet panas, sama seperti Icom IC2200 juga bisa di genjot hingga mencapai tiap tingkatan power dikalikan 2x, tapi buatan pabrik sudah diitung batas kemampuan power jadi pakailah sewajarnya untuk segala jenis transceiver,, ingin power lebih, belilah booster. itu yang tepat.

Monday 7 November 2011

JZ 11 OHV kudapat juga akhirnya...

Setelah sekian lama kepingin ngebrik dengan manteb tanpa beban karena berstatus Briker Ilegal, akhirnya sekarang merasa nyaman dan ga malu lagi setelah ijin penggunaan radio komunikasi keluar dengan ditandai keluarnya callsign  JZ 11 OHV.
Walaupun tempat tinggalku di kawasan rawan bencana Gunung Merapi dan banyak orang yang menggunakan radio komunikasi tanpa ijin, tetapi sebagai warga negara yang baik saya merasa malu jika ngebrik tanpa ijin...hehehehe sok ah.... Hampir tiap dusun di sekitar tempat tinggalku banyak sekali orang ngebrik, baik yang hanya memakai HT maupun RIG, bahkan yang sebelumnya hanya memakai HT dengan antena luar sekarang dah bannyak yang beralih memakai pesawat RIG, sehingga sepleteran banyak dan mengganggu komunikasi frekwensi. Sebenarnya tidak perlu menggunakan pesawat berpower besar hanya untuk memantau/mengirimkan informasi seputar Merapi karena RPU juga dah menjamur di wilayah Merapi.
Tetapi berhubung di daerah rawan bencana, sampai saat ini masih bebas-bebas saja ngebrik di frekwensi manapun, tidak ada larangan ataupun pengarahan dari yang berwenang tentang penggunaan frekwensi, benar-benar menjamur bak cendawan di musim hujan.
Barangkali kedepan ada solusi yang tepat untuk memberikan payung kepada pengguna radio komunikasi di wilayah Merapi agar nyaman berkomunikasi.

Salam Rapi 5155....JZ 11 OHV

Monday 31 October 2011

SATU MISI SATU SUARA, KEMANUSIAAN

Hari ini Minggu tanggal 30 Oktober 2011, Organisasi Penanggulangan Resiko Bencana (OPRB) Desa Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang bersama Kompaq Merapi, Peduli Merapi, Scotsa dan GRCC mengadakan kegiatan pengecatan batas ketinggian di setiap titik pantau banjir lahar dingin di Sungai Putih. Sebagai komunitas komunikasi yang secara bersama-sama melakukan pemantauan di sepanjang bantaran Sungai Putih, dirasa perlu menyatukan suara dalam penyampaian laporan kejadian banjir secara detail ke masing-masing pos induknya, hal ini agar tidak terjadi ketidaksamaan laporan sehingga masyarakat yang berada di sepanjang bantaran Sungai Putih tidak kebingungan dan resah terutama di daerah yang ditetapkan sebagai zona merah, seperti di Dusun Dowakan, Kemburan, Kemiren, Seloiring yang kesemuanya masuk Desa Jumoyo dan desa-desa bawah lainnya seperti Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Titik pantau yang telah ditetapkan harus ada minimal 2 (dua) orang relawan untuk memantau banjir lahar dingin, mereka akan secara rutin melaporkan setiap terjadi hal-hal yang sekirannya membahayakan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Putih melalui Frekwensi VHF (2meter band) HT. Dan untuk OPRB Desa Jumoyo laporan tersebut di link ke Frekwensi Radio FM di 107.10 MHz, sehingga warga masyarakat yang tidak mempunyai radio komunikasi HT bisa mendengarkan melalui radio FM.
Kegiatan penngecatan(penandaan ketinggian banjir) juga diliput wartawan dari ANTV.

Kang RJ sedang bergaya ala poto model....


insert: Kang RJ, Mbah Polo dan Om Geng melakukan pengukuran ketinggian untuk banjir lahar dingin di Jembatan Ngepos Sungai Putih di Kecamatan Srumbung Kab. Magelang

serpihan Dam yang jebol terkena banjir lahar dingin musim hujan tahun 2010 di Dusun Jengglik Desa Ngablak Kecamatan Srumbung, juga di beri tanda ketinggian aliran lahar dingin utk musim hujan tahun 2011

penandaan ketinggian di PUD4 Jurangjero, yang merupakan daerah pemantauan paling atas untuk Sungai Putih

insert: Kang RJ (OPRB), Gembel (peduli Merapi), yang sedang diShooting oleh wartawan ANTV di PUD4 Jurangjero

Menurut prakiraan jumlah material yang siap hanyut di Sungai Putih adalah 8 jutaan meter kubik, jumlah yang cukup besar dan mempunyai daya rusak yang tinggi, karena prakiraan komposisi banjir lahar dingin tahun ini 30% air dan 70%material.
Dengan keadaan inilah menggugah para relawan pemantau banjir untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat detail agar laporan yang di siarkan lewat HT lebih valid dan kompak.

Saturday 22 October 2011

Menghitung Infiltrasi air hujan di Hulu Sungai Putih di Kaki Merapi

Menghadapi musim hujan di lereng Merapi berbagai cara dilakukan untuk mengetahui apa dan bagaimana banjir lahar dingin mendatang, termasuk melakukan berbagai penelitian baik dilakukan oleh ilmuwan dari Indonesia dan dari luar negeri.
Gunung Merapi adalah salah satu gunung paling aktiv di dunia, memang menarik untuk dipelajari dan diteliti, bahkan telah banyak ilmuwan dari seluruh penjuru dunia pernah melakukan penelitian di Merapi.
DR. Gonda adalah salah satunya, seorang ilmuwan bidang Pertanian dari Jepang ini tertarik untuk meneliti pengaruh erupsi merapi terhadap pertanian, terutama dengan adanya DAM yang banyak dibangun oleh Pemerintah dengan bantuan Jepang.
Menyusuri Sungai Putih dimulai dari PUD5 (Cek DAM paling atas di Sungai Putih) DR. Gonda  sangat serius mempelajari kondisi material merapi yang terbentang luas, sample-sample dikumpulkan untuk dibawa ke laboratorium. 

perbedaan orang jepang dengan orang indonesia, antara serius dan guyon (Mr. GOnda dan Pongky)


Pengukuran menggunakan Infiltrometer, nampak Herculles (ESDM Magelang) dan Mr. Gonda


ternyata aku masih kalah tinggi dengan Mr. Gonda, hiks.....


Pengukuran infiltrasi di bekas penambangan milik Lukas, bekas penambangan paling atas di kaki Merapi di bantaran Kali Sat Utara yang merupakan salah satu hulu Sungai Putih

Dengan alat Infitrometer menunjukkan bahwa infiltrasi air hujan ke dalam tanah untuk wilayah lereng Merapi (hulu Sungai Putih) besaran kecepatan infiltrasi 2mm/30detik - 6mm/30detik hal ini menunjukkan bahwa kecepatan resapan air hujan ke dalam tanah relatif kecil. Dengan curah hujan 20mm bisa kita artikan bahwa run off yang terjadi adalah 14 mm - 18 mm. Apabila kita hitung 14 x luas x durasi hujan maka jumlah air hujan yang mengalir diatas permukaan sebagai media pengangkut endapan material lahar dingin akan mempunyai volume yang cukup besar.
Jadi bisa disimpulkan bahwa prosentase air hujan yang turun teresap ke dalam tanah sekitar 15 persen dan 85 persen akan mengalir ke permukaan.

kondisi Sungai Sat Utara yang curam dan dalam dan penuh dengan material, siap meluncur ke hilir terbawa air hujan.

salah satu tebing di Sungai Sat Utara, lumayan tinggi diperkirakan mencapai 80meter tingginya

Dengan kondisi material saat ini yang masih cukup besar, dengan curah hujan yang lebat dan durasi yang cukup lama, bencana lahar dingin masih sangat mengancam warga di sepanjang bantaran Sungai Putih. 
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mr. Gonda bisa juga dipakai sebagai gambaran bagaimana musim hujan mendatang akan menghasilkan banjir lahar dingin walaupun tujuan penelitian untuk pertanian.

rekomendasi kepada warga merapi agar selalu waspada dan waspada......

Ikut dalam Tim :
DR. Gonda dari Jepang
Mas Aris dari KOMDEV UGM Yogyakarta
Pongky dan Herkulles dari ESDM Kab. Magelang
Dayun dari Relawan OPRB Desa Jumoyo Salam Magelang






Monday 10 October 2011

Sungai Apu Salah Satu Penyumbang Lahar Dingin Sungai Pabelan

Kaliapu yang berhulu di puncak Merapi merupakan salah satu jalur penyumbang banjir lahar dingin di Sungai Pabelan. Kaliapu sebagian masuk wilayah Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali sebagian lagi masuk wilayah Kabupaten Magelang. Kaliapu mempunyai kedalaman rata-rata 50an meter dengan lebar lebih dari 50 meter. 
Beberapa komunitas komunikasi pemantau banjir telah mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi Kaliapu, terutama setelah terjadi banjir lahar dingin yang menghanyutkan ratusan rumah di sepanjang bantaran Sungai Pabelan.
Berikut adalah foto-foto kondisi Kaliapu yang diambil pada tanggal 9 Oktober 2011(klik gambar untuk memperpesar), bersama RAPI Wilayah Muntilan, Komunitas Komunikasi Baju Barat Pucungrejo Muntilan yang dipandu oleh Danang salah satu dari Empat Sekawan relawan pemantau dari Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Para relawan dari RAPI dan Baju Barat Muntilan mengamati longsoran tebing Sungai Apu


Dam yang berada di Desa Klakah jebol dihantam banjir lahar dingin musim hujan 2010


tampak berkaos hitam salah satu relawan Empat Sekawan yaitu Danang warga Dusun Desa Klakah Kecamatan Selo Kab. Boyolali, antusias bercerita keadaan sungai Apu dibagian hulu


Sungai Apu dengan kedalaman hingga mencapai lebih dari 50 meter dengan lebar lebih dari 100 meter
rawan longsor


Mas Pethul atau Mas Papang, salah satu anggota RAPI Muntilan sedang mengabadikan kegiatan mitigasi di Sungai Apu 

 Kedung Biru hulu sungai Apu, dinamakan Kedung Biru karena panorama di dasar sungai nampak biru karena sangat dalam dan curam, dengan material rapuh mudah longsor dan siap meluncur terbawa air hujan


Rata-rata tebing sungai Apu rawan longsor, kering dan rapuh, kandungan didominasi pasir dan batuan hasil erupsi lama 

Warga menggunakan jembatan bambu (sesek) untuk penyeberangan darurat karena jembatan offraid Dam jebol dan tidak bisa digunakan lagi , walau pengguna jalan harus extra hati-hati karena tanjakan dan turunan sangat curam dan licin


istirahat di rumah mas Danang Empat Sekawan dan beramah tamah. 

Dengan perkiraan material yang siap meluncur terbawa air hujan pada musim hujan mendatang sekitar 20an juta m3 dan kerusakan-kerusakan akibat banjir lahar dingin musim 2010, maka antisipasi banjir lahar dingin di Sungai Pabelan harus dimulai, hal ini dengan banyaknya warga yang secara sukarela melakukan survey di titik lokasi yang perlu diwaspadai, dan mereka akan melakukan pemantauan di bantaran sungai ketika terjadi banjir lahar dingin dan mengabarkan kepada saudara2 kita yang berada di bagian hilir atau di daerah-daerah rawan terkena banjir lahar dingin sehingga ketika banjir besar data maka relawan yang mendengarkan informasi dari bagian hulu akan langsung bisa mengevakuasi warga di bagian hilir.





poster-poster yang dibagikan pemerintah dalam menghadapi bahaya banjir lahar dingin

Thursday 18 August 2011

Excavator Beraksi, Pertambangan Rakyat merana


Penanganan lahar dingin di alur sungai di wilayah Kabupaten Magelang nampaknya kurang berjalan dengan mulus sesuai peraturan yang berlaku. Material galian C yang menumpuk di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi memang bisa mendatangkan ratusan juta rupiah dalam waktu yang tidak lama, dan hal itu membuat para pengusaha tambang nekat melakukan penambangan ilegal dengan menggunakan alat berat (excavator), padahal yang diizinkan melakukan penambangan di alur sungai tersebut hanya untuk pertambangan rakyat (IPR) dan hanya menggunakan peralatan manual bukan alat berat.

lokasi: sungai putih di dusun nabin desa gulon kab. magelang


lokasi: dusun Pendem desa Jumoyo kab. Magelang 


lokasi: sungai putih, BongCino dusun Prebutan Gulon Salam Magelang 

Hal itu mengingat penggunaan alat berat (backhoe) di sungai untuk kegiatan penambangan dapat merusak alur sungai dan membahayakan pemukiman di sekitar sungai apabila musim penghujan datang.
Dengan alasan normalisasi para pemilik alat berat nekat melakukan penambangan ilegal, malah sekarang tanggul yang dibuat oleh BNPB mulai di keruk dengan alasan tanggul berada di atas lahan pertanian penduduk, karena terdesak kebutuhan tanggul yang merupakan pasir tersebut dijual oleh pemilik lahan bekerjasama dengan pemilik alat berat, padahal tanggul tersebut merupakan pengaman bagi aliran banjir. Dan jika di keruk tentunya aliran banjir lahar dingin bisa meluber dan menerjang pemukiman di sekitarnya.
Disinyalir keberadaan alat berat yang tanpa rasa takut dan bersalah tetap melakukan penambangan karena ada keterlibatan pejabat Magelang, karena setiap kali warga melapor tentang beroperasinya alat berat untuk penambangan tidak pernah ada tindak lanjut dari Pemkab. Magelang, sehingga alat berat makin bebas melakukan penambangan ilegal dan Pemkab. Magelang seolah mengesampingkan program yang pernah di gembar-gemborkan, bahwa tidak boleh ada alat berat melakukan penambangan di alur sungai dan hanya Ijin Pertambangan Rakyat yang di keluarkan dengan peralatan manual.
Tapi seperti itulah kenyataannya, sebagai rakyat kecil hanya bisa menyaksikan dan meratapi nasib di masa paceklik, sambil menunggu kebun-kebun salak berbuah satu atau dua tahun mendatang.

Monday 1 August 2011

Expedisi Merapi ala Relawan

Hari ini Sabtu, 30 Juli 2011 seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Tim Expedisi Relawan OPRB Desa Jumoyo yang terdiri dari 3 personil akan menyusuri Sungai Putih di bagian hulu, tepatnya di atas PUD5. sungai Putih di jurangjero Wilayah Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
Expedisi kali ini merupakan kelanjutan expedisi minggu lalu yang mengambil rute dari Sungai Bebeng – Sungai Batang - Sungai Putih, namun karena keterbatasan peralatan sehingga tidak bisa menembus daerah yang dituju karena banyak peserta yang menggunakan sepeda motor bebek.

hla motor macam begini buat offroad menembus hutan dan sungai?? walah...kasian motornya bro... 
 
Salah satu tanggul pengendali banjir di hulu Sungai Putih tepanya di PUD5 Jurangjero, hampir jebol karena terhantam banjir lahar dingin terus-menerus, di sebelah atasnya tanggul juga sudah jebol.



Tepat pukul 08.00 WIB kami bertiga berangkat menggunakan 2 sepeda motor langsung menuju Jurangjero yang masih wilayah Kecamatan Srumbung, dari daerah tersebut kami memilih melewati rute alur Sungai Putih di pintu Dam PUD5.


Alur baru anakan sungai yang berhulu di bekas areal pertambangan Cakra (diatas Jurangjero), merupakan salah satu jalur penyuplai aliran material ketika banjir lahar dingin.

dua orang relawan OPRB Desa Jumoyo (Gundul dan Bagor) sedang beristirahat sambil mengamati kondisi material erupsi 2010 yang berpotensi menjadi banjir lahar dingin.
dengan ketinggian, pancaran radio panggil (HT) menjadi lebih luas, terlihat Tim Expedisi sedang berkomunikasi dengan induk yang berada di Mabes untuk melaporkan kondisi di Merapi, tampak di gambar adalah lokasi petak 36( lokasi eks penambangan galian C)

Tim expedisi berdiri di tepian hulu sungai Putih selatan/lama, material cukup tebal memenuhi lobang-lobang bekas penggalian pertambangan pasir di lokasi Cakra.

Karena tujuan expedisi adalah mengetahui kandungan material hujan erupsi merapi 2010 di sisi timur sungai Putih maka kami harus mencari celah aliran yang turun dari arah timur sungai sehingga bisa dilalui.
Kondisi di sisi timur sungai adalah areal bekas penambangan pasir menggunakan alat berat sekitar tahun 2000 an, sehingga masih nampak bekas-bekas kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan terjadinya erosi, apalagi material abu vulakanik erupsi  masih sangat tebal dan labil, sehingga kalau terjadi hujan lebat akan terbawa air dan membawa material lain hanyut ke sungai Putih.

tebing curam banyak ditemui di alur hulu Sungai Putih, batuan besar berukuran puluhan meter menyangga material lain sehingga tidak longsor, nampak dua orang relawan berdiri diatas batuan besar disisi tebing yang curam

dasar alur Sungai Sat bagian timur, alur ini berhulu di daerah Cakra

 
pertemuan sungai di hulu Sungai Putih di sekitar Kandang Macan 

Kondisi dasar sungai Putih di bagian hulu, penuh dengan tumpukan material yang siap hanyut terbawa banjir lahar dingin, sementara longsoran-longsoran terus terjadi hampir setiap menit sehingga material terus menumpuk, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama maka dapat terjadi banjir besar dan akan memporak-porandakan apa saja di sepanjang aliran sungai Putih.

dengan kondisi yang kemarau cukup panjang, masih bisa ditemukan air di dasar sungai Putih di bagian hulu, bisa langssung diminum bro..., tapi yaaaah karena air persediaan habiiiisss... hahahaha...


hanya motor-motor seperti ini yang mampu menembus kerasnya medan di Merapi

Menyusuri dasar sungai Putih di bawah lokasi Cakra

 


 Tujuan kami adalah mengetahui kondisi material yang diperkirakan akan hanyut terbawa air hujan sampai ke bawah/ lahar dingin, karena dengan mengetahuinya maka akan menjadi lebih siap menghadapi kondisi banjir lahar dingin di musim hujan mendatang. Mudah-mudahan dari material yang masih berjuta-juta meter kubik erupsi 2010 tidak menghasilkan banjir lahar dingin yang besar, sehingga masyarakat bisa tenang memulihkan kondisi pasca erupsi yang sampai dengan saat ini masih mengalami masa paceklik.