Titik pantau yang telah ditetapkan harus ada minimal 2 (dua) orang relawan untuk memantau banjir lahar dingin, mereka akan secara rutin melaporkan setiap terjadi hal-hal yang sekirannya membahayakan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Putih melalui Frekwensi VHF (2meter band) HT. Dan untuk OPRB Desa Jumoyo laporan tersebut di link ke Frekwensi Radio FM di 107.10 MHz, sehingga warga masyarakat yang tidak mempunyai radio komunikasi HT bisa mendengarkan melalui radio FM.
Kegiatan penngecatan(penandaan ketinggian banjir) juga diliput wartawan dari ANTV.
Kang RJ sedang bergaya ala poto model....
insert: Kang RJ, Mbah Polo dan Om Geng melakukan pengukuran ketinggian untuk banjir lahar dingin di Jembatan Ngepos Sungai Putih di Kecamatan Srumbung Kab. Magelang
serpihan Dam yang jebol terkena banjir lahar dingin musim hujan tahun 2010 di Dusun Jengglik Desa Ngablak Kecamatan Srumbung, juga di beri tanda ketinggian aliran lahar dingin utk musim hujan tahun 2011
penandaan ketinggian di PUD4 Jurangjero, yang merupakan daerah pemantauan paling atas untuk Sungai Putih
insert: Kang RJ (OPRB), Gembel (peduli Merapi), yang sedang diShooting oleh wartawan ANTV di PUD4 Jurangjero
Menurut prakiraan jumlah material yang siap hanyut di Sungai Putih adalah 8 jutaan meter kubik, jumlah yang cukup besar dan mempunyai daya rusak yang tinggi, karena prakiraan komposisi banjir lahar dingin tahun ini 30% air dan 70%material.
Dengan keadaan inilah menggugah para relawan pemantau banjir untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat detail agar laporan yang di siarkan lewat HT lebih valid dan kompak.
No comments:
Post a Comment