Showing posts with label RAPI. Show all posts
Showing posts with label RAPI. Show all posts

Saturday, 29 December 2012

Pos Pantauan Arus Lalulintas Natal dan Tahun Baru 2012 Wilayah Kabupaten Magelang

background Posko Terpadu Angkutan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Magelang
Pergantian tahun yang berdekatan dengan perayaan Natal sekaligus liburan sekolah membuat arus lalulintas meningkat. Hal ini dikarenakan banyak yang melakukan perjalanan, baik wisata maupun mudik ke kampung halaman untuk merayakan Natal bersama keluarga maupun sekedar liburan.

Untuk mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi di jalan raya, maka Pemerintah Kabupaten Magelang lewat Dinas Perhubungan mendirikan Posko Terpadu Pantauan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2013, bersama Polres, Kodim, PMI, Dinas Kesehatan dan untuk bantuan komunikasi (bankom) oleh RAPI Wilayah Magelang (JZ 11 ZWD).

Pos Terpadu Pantauan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2013 untuk Kabupaten Magelang terletak di pertigaan Blondo Mertoyudan Magelang.

Untuk pantauan ini RAPI Wilayah Magelang menggunakan menggunakan frekwensi 142.880 Mhz input 140.890 Mhz atau - 206.

Monday, 10 October 2011

Sungai Apu Salah Satu Penyumbang Lahar Dingin Sungai Pabelan

Kaliapu yang berhulu di puncak Merapi merupakan salah satu jalur penyumbang banjir lahar dingin di Sungai Pabelan. Kaliapu sebagian masuk wilayah Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali sebagian lagi masuk wilayah Kabupaten Magelang. Kaliapu mempunyai kedalaman rata-rata 50an meter dengan lebar lebih dari 50 meter. 
Beberapa komunitas komunikasi pemantau banjir telah mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi Kaliapu, terutama setelah terjadi banjir lahar dingin yang menghanyutkan ratusan rumah di sepanjang bantaran Sungai Pabelan.
Berikut adalah foto-foto kondisi Kaliapu yang diambil pada tanggal 9 Oktober 2011(klik gambar untuk memperpesar), bersama RAPI Wilayah Muntilan, Komunitas Komunikasi Baju Barat Pucungrejo Muntilan yang dipandu oleh Danang salah satu dari Empat Sekawan relawan pemantau dari Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Para relawan dari RAPI dan Baju Barat Muntilan mengamati longsoran tebing Sungai Apu


Dam yang berada di Desa Klakah jebol dihantam banjir lahar dingin musim hujan 2010


tampak berkaos hitam salah satu relawan Empat Sekawan yaitu Danang warga Dusun Desa Klakah Kecamatan Selo Kab. Boyolali, antusias bercerita keadaan sungai Apu dibagian hulu


Sungai Apu dengan kedalaman hingga mencapai lebih dari 50 meter dengan lebar lebih dari 100 meter
rawan longsor


Mas Pethul atau Mas Papang, salah satu anggota RAPI Muntilan sedang mengabadikan kegiatan mitigasi di Sungai Apu 

 Kedung Biru hulu sungai Apu, dinamakan Kedung Biru karena panorama di dasar sungai nampak biru karena sangat dalam dan curam, dengan material rapuh mudah longsor dan siap meluncur terbawa air hujan


Rata-rata tebing sungai Apu rawan longsor, kering dan rapuh, kandungan didominasi pasir dan batuan hasil erupsi lama 

Warga menggunakan jembatan bambu (sesek) untuk penyeberangan darurat karena jembatan offraid Dam jebol dan tidak bisa digunakan lagi , walau pengguna jalan harus extra hati-hati karena tanjakan dan turunan sangat curam dan licin


istirahat di rumah mas Danang Empat Sekawan dan beramah tamah. 

Dengan perkiraan material yang siap meluncur terbawa air hujan pada musim hujan mendatang sekitar 20an juta m3 dan kerusakan-kerusakan akibat banjir lahar dingin musim 2010, maka antisipasi banjir lahar dingin di Sungai Pabelan harus dimulai, hal ini dengan banyaknya warga yang secara sukarela melakukan survey di titik lokasi yang perlu diwaspadai, dan mereka akan melakukan pemantauan di bantaran sungai ketika terjadi banjir lahar dingin dan mengabarkan kepada saudara2 kita yang berada di bagian hilir atau di daerah-daerah rawan terkena banjir lahar dingin sehingga ketika banjir besar data maka relawan yang mendengarkan informasi dari bagian hulu akan langsung bisa mengevakuasi warga di bagian hilir.





poster-poster yang dibagikan pemerintah dalam menghadapi bahaya banjir lahar dingin