Sunday 8 December 2019

Wisata Petualangan Gunung Bromo

Siapa sih yang tidak tahu Gunung Bromo? sebuah gunung api yang terletak di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur yaitu  Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang. Sudah banyak sebenarnya yang mengulas wisata Gunung Bromo, karena gunung ini memang sudah terkenal sejak dulu. Bukan mau ikut-ikutan mengulas, tetapi tulisan ini merupakan kisahku mengunjungi Gunung tersebut.
Oiya sebelum berangkat sebaiknya persiapkan jaket yang agak tebal, penghangat kepala (kupluk/ketu) kalau perlu bawa syal dan masker. Menghirup udara yang dingin kurang baik, karena mengandung air sehingga perlu masker. 


Menuju gunung Bromo tidaklah sulit, pastinya kebanyakan pengunjung memilih waktu pagi hari karena ingin mengabadikan sunrise dari ketinggian. Saya berangkat jalur pintu barat dari arah Pasuruan dan masuk dari desa Tosari tiba pukul 23.45 WIB dan istirahat sebentar di sebuah penginapan. Jarak penginapan ke Bromo sekitar 17 km (menurut googlemap) dan rencana naik ke Bromo menggunakan Jeep hartop pukul 03.00 WIB. sisa waktu tersebut bisa digunakan untuk tidur agar badan segar karena untuk mendapatkan momen sunrise di Bromo butuh sedikit tenaga.


Setelah istirahat sebentar tiba saatnya perjalanan naik jeep, ternyata sepanjang perjalanan ramai sekali, mungkin ratusan jeep sudah berkonvoy menuju puncak. Jalan beraspal tipis dengan puluhan tikungan tajam menemani perjalanan, mungkin kalau yang "hobi" mabuk perjalanan bisa muntah kali ya? hihihi.. yaah dengan jalan aspal yang tidak rata, kadang ada yang sudah mengelupas berlobang dan tikungan yang aduhai... perut benar-benar di kocok-kocok ga karuan sejauh sekitar 45 menit. Berhubung rombongan saya berangkat sudah agak telat, jeep parkir agak jauh sehingga kita kaki jalan juga lumayan. Rata-rata tanjakan bersudut 45 derajat, jadi seperti mendaki gitu dan gelap tentu saja. Tetapi kalau tidak kuat banyak juga yang menawarkan naik kuda, dengan membayar 100-150 ribu rupiah dah sampai di atas. 


Tetapi saya dengan niat olah raga, tetap jalan kaki, walaupun nafas senin kemis dan dengkul serasa mo copot. Tenang...ada beberapa tempat berhenti koq, dan sudah bisa melihat sunrise, tersedia toilet dan semacem gasebo, bisa digunakan untuk sholat subuh (darurat sih).


Pucak dari perjalanan sunrise ini terdapat bangunan gardu pandang dengan desain seperti pura, disitu kita bisa selfi-selfi, menyaksikan matahari terbit dan setelah itu langsung deh kelihatan kawah Gunung Bromo.


Setelah puas di lokasi tersebut, kita turun dan naik jeep lagi menuju lautan pasir, mengitari Kawah Gunung Bromo, ber foto-foto di lautan pasir dan bukit Teletubis. Terakhir adalah ke Kawah Aktif Gunung Bromo. 








Mungkin memang sudah diatur sedemikian rupa, untuk Jeep parkir agak jauh, kemudian di lokasi parkir tersebut sudah menunggu kuda-kuda yang bisa kita sewa untuk menuju tangga Kawah tersebut, tetapi jalan kaki juga bisa. 



Antara parkiran jeep dengan kawah  berjarak sekitar 1,3 km dan melewati Pura, tempat ibadah Agama Hindu, jalur yang sudah mulai menanjak dengan sudut kemiringan antara 20-40 derajat sejauh 300an meter, pada rute ini harus pakai masker selain berdebu ada bau tai kuda yang bisa bikin sesek dada. Rute kuda hanya sampai pada bangunan seperti pelataran ber conblok dengan pagar, setelah itu ada tangga dengan jumlah anak tangga sekitar 250, dengan sudut 45-50 derajat, cukup terjal, apalagi rata-rata tertutup pasir sehingga harus hati-hati agar tidak terperosok.

ada bau tai kuda dan debu beterbagan di rute ini
Sesampainya di puncak kawah seluruh capek dan nafas ngos-ngosan benar-benar terobati dapat menyaksikan kawah yang masih mengepulkan asap sulfatara, angin dingin bercampur bau belerang menyapu tubuh kita sambil ber selfi sana sini untuk dipamerkan ke seluruh dunia, bahwa kita sudah sampai di kawah bromo hahaha...

disini ada yang jualan gorengan dan minuman secara asongan
Berhubung lokasi bibir kawah tidaklah lebar, sebaiknya jangan berlama-lama disana, gantian sama pengunjung lain, lagian mau ngapain berlama-lama hehehe.... Untuk turun tangga sebaiknya lebih berhati-hati, jangan buru-buru takutnya terperosok menimpa pengunjung didepan kita. 

selfi di bibir kawah aktif Bromo
Saya jalan kaki ke kawah start dari parkiran jeep pukul 07.25 dan kembali pukul 08.44 WIB, pukul segitu sudah sangat terik  seperti pukul 11 siang rasanya, okey... sambil mengatur nafas di parkiran banyak yang menjajakan oleh-oleh kaos dan beberapa cinderamata, ada pula klo mau ngopi. Cukup murah.. rata-rata kaos bromo dijual 100ribu dapat 5 kaos.



Demikian kunjungan ke Gunung Bromo kali ini, lega dan cukup puas selanjutnya kembali ke penginapan untuk mandi, dan makan siang trus pulang.....