Showing posts with label Lahara OPRB Desa Jumoyo. Show all posts
Showing posts with label Lahara OPRB Desa Jumoyo. Show all posts

Saturday, 3 December 2011

Puting Beliung Kembali Mengamuk di Lereng Merapi

Jumat, 2 Desember 2011 pukul 16.00 WIB hujan deras terjadi di wilayah Kecamatan Srumbung, suasana mencekam. Hujan disertai angin Puting Beliung melanda sebagian wilayah Kecamatan Srumbung khususnya di Desa Mranggen, Desa Ngargosoko dan Desa Ngablak. Para relawan pun tersentak, begitu pula warga yg terkena puting beliung maupun tetangga desa.
Hujan berlangsung sekitar 1 jam.

Berikut data sementara yang berhasil di himpun oleh SAR Kab. Magelang sampai dengan pukul 01.00 WIB.
  1. Desa Polengan         rusak ringan = 38 rumah, rusak sedang = 4 rumah, total 42 rumah
  2. Desa Ngablak          rusak ringan = 20 rumah, rusak sedang = 5 rumah, total 25 rumah
  3. Desa Mranggen        total rusak ringan = 42 rumah
  4. Desa Ngargosoko    rusak ringan = 3 rumah, rusak sedang = 3 rumah, total 6 rumah
  5. 1 Tiang listrik tumbang, dan puluhan pohon roboh
Untuk sementara belum bisa menampilkan gambar kerusakan akibat puting beliung. Sampai saat berita ini ditulis  para relawan berdatangan di lokasi kejadian bencana untuk membantu mengkondisikan puluhan rumah yang rusak, termasuk dari OPRB Desa Jumoyo dengan mambawa ribuan genting untuk membantu rumah-rumah yang gentingnya beterbangan tersapu puting beliung sore kemarin.

Monday, 21 November 2011

Sungai Putih Memakan Korban

Memasuki musim penghujan 2011 sampai dengan saat ini telah terjadi banjir lahar dingin sebanyak 2 (dua) kali, yaitu tanggal 3 Nopember 2011 dan 20 Nopember 2011.
Banjir pertama terjadi pada hari Kamis, 3 Nopember 2011 sekitar pukul 16.00 WIB disebabkan hujan lebat terjadi di kawasan puncak Merapi yang berlangsung hampir 2 jam sehingga banjir lahar dingin tergolong berkapasitas diatas sedang dengan kecepatan banjir rata-rata 30-40km/jam. Datangnya banjir sempat mengagetkan karena berdasarkan pemantauan di Jurangjero tidak terjadi hujan. Tidak korban jiwa dalam banjir pertama, namun menyebabkan 3 dusun harus menyingkir karena di daerah zona merah walaupun setelah banjir surut mereka diizinkan pulang kerumah masing-masing.
Banjir kedua terjadi hari Minggu tanggal 20 Nopember 2011, hampir sama dengan banjir pertama, kawasan bawah tidak terjadi hujan namun sinyal seismograf sudah overskill/goyang. Banjir tidak lebih besar dari banjir pertama dan tidak berlangsung lama, karena hujan yang terjadi di puncak Merapi juga tidak lebih lama dibanding banjir pertama, namun banjir kali ini membawa korban berupa 3 truk penambang hanyut, 1 terpendam di Jurangjero, 1 terdampar di belakang Pondok Pesantren Al Husna Srumbung, 1 terdampar di Dusun Seloiring Desa Jumoyo yang sudah tinggal kerangka sasis dan roda tetapi sopir dan kru semuanya selamat.  Dua truk naas yang berhasil diindentifikasi bernomor polisi H 1563 YP dengan sopir Iwan Yusuf Ahmadi warga Gelaran, Bandungan, Kabupaten Semarang dan truk satunya bernomor polisi H 1997 BG dengan sopir Dulrahman warga Kaliwungu, Kendal,sedang yang masih di jurangjero belum teridentifikasi.
dibawah adalah salah satu  truk yang berhasil terabadikan yang terdampar dibelakang Ponpes Al-Husna Srumbung. Truk adalah milik warga Kendal, sebelumnya sudah diperingatkan namun tetap ngeyel.

Truk penambang pasir milik warga Semarang hanyut sampai sekitar 300 meter terbawa banjir lahar dingin di kali putih
Tampak dari sisi selatan
Tampak kabin truk dengan nomor plat yang sudah dilepas pemiliknya
Untuk kerusakan lain belum ada laporan, hanya terjadi penggerusan di sepanjang zona lereng, termasuk di sekitar jembatan ngepos.  Jembatan Ngepos, salah satu jembatan penghubung dusun Ngepos ke dusun Salamsari merupakan jalur alternatif jika jalan raya Magelang - Yogyakarta ditutup akibat meluapnya aliran lahar dingin sungai Putih
  
Jembatan Ngepos
untuk pemantauan banjir lahar dingin sungai Putih dipantau dan disiarkan langsung melalui radio Lahara FM 107.1 Mhz

Friday, 1 July 2011

Kunjungan Merapi View Jogjakarta ke Markas Lahara Jumoyo Salam Magelang

Hari Rabu tanggal 29 Juni 2011 sekitar pukul 10.00 WIB rombongan relawan Merapi View tiba di Mabes Lahara Jumoyo, rombongan dipimpin Bang Yos. Rombongan terdiri dari Merapi View, Sigap Merapi dan Jogja Magelang Elektronik (JME). Disamping untuk temu darat, rencananya Bang Yos beserta rombongan juga akan melakukan kunjungan di titik-titik rawan bencana Erupsi Merapi dan akan melihat bagaimana kondisi terakhir warga masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Merapi. Hasil dari kunjungan tersebut akan dievaluasi daerah mana saja yang akan menjadi sasaran bantuan dari Merapi View.
Rencana awal dari kunjungan tersebut sebenarnya adalah wilayah Srumbung pasca erupsi, namun setelah berkeliling dan melihat langsung di daerah Desa Sirahan akhirnya rombongan memutuskan untuk membatalkan melakukuan kunjungan di Wilayah Kecamatan Srumbung, karena menurut Bang Yos lebih baik menggarap satu titik terlebih dahulu semaksimal mungkin, baru setelah tergarap akan dilanjutkan ke wilayah Srumbung atau wilayah lain yang membutuhkan bantuan.
 
Bang Yos nomor 3 dari kiri saat berfoto bersama dengan Relawan OPRB Desa Jumoyo (Lahara)