Wednesday 10 April 2013

DIKLAT DIGITAL MAPING PUSDIKLAT MINERBA BANDUNG



Ke Bandung lagi deh…cari neng-neng geulis yang cantik-cantik..hahahaha, yaaa… hampir tiap tahun aku ke Bandung untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, tapi kalau tahun-tahun sebelumnya diklatnya di Pusdiklat Geologi Bandung di kawasan Cisitu Lama, nah tahun ini aku ditugaskan oleh instansiku untuk mengikuti diklat Digital Maping yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Mineral dan Batubara (minerba) yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 632 Bandung mulai tanggal 8 – 22 April 2013. Diklat Digital Maping ini diikuti oleh 24 peserta utusan dari pemerintah kabupaten/kota/propinsi di Indonesia.

Bapak Herman, Widyaiswara pada Diklat Digital Maping menunjukkan alat ukur Total Station (duh kamera hpku ikutan ngantuk, jadi redup gambarnya...ahahahaha)
Tujuan diadakannya diklat ini adalah agar para pegawai di daerah yang membidangi ESDM mengetahui dan bisa membuat peta digital, yaaaah minimal tahu cara pengoperasian peralatan yang digunakan untuk pemetaan, sehingga diharapkan dapat memperlancar tugas-tugas pegawai setelah kembali ke daerah masing-masing.
Peralatan yang digunakan dalam diklat ini antara lain Total Station Leica, GPS Geodetik Trimble dan peralatan pendukung seperti Komputer dan HT.

Penggunaan GPS Geodetik R6 adalah untuk mengetahui titik koordinat yang nantinya sebagai acuan membuat polygon dengan alat ukur Theodolit. Pada waktu mengambilan data menggunakan GPS ini sebaiknya di tempat yang tidak terhalang dengan sudut tangkap 150 derajat atau 15 derajat permukaan receiver GPS agar data dapat terekam dengan baik, apabila tempat tersebut terhalang gedung atau pepohonan data hasil recording GPS Geodetik ini tidak sempurna/putus-putus sehingga sesudah kita pindah data tersebut ke computer, hasil data yang tidak sempurna tadi tidak akan dihitung oleh software bawaan dari GPS Geodetik.

 
pengambilan koordinat menggunakan GPS lokasi di Cipatat Bandung Barat

Pengambilan koordinat diperlukan sebagai titik ikat pada pengukuran titik-titik menggunakan Total Station. Pada pengukuran koordinat di Cipatat Bandung Barat ini titik ikatnya di sekitar Situ Ciburui Bandung. Lama pengukuran sekitar 30 menit tiap-tiap kelompok mengukur 2 titik koordinat sehingga dari 4 kelompok diklat menghasilkan 8 titik koordinat GPS.
 
pengukuran menggunakan Total Station di Cipatat Bandung Barat
Selanjutnya dilakukan pengukuran menggunakan Total Station untuk membuat peta kontur dengan Base Station pada titik koordinat GPS yang telah diambil. Tiap-tiap kelompok mengukur titik poligon dan titik detail, semakin banyak titik yang diukur semakin bagus. Praktek Lapangan pada diklat Digital Maping ini dilaksanakan selama 4 hari.

Selanjutnya dilakukan downloading data dari Total Station ke Perangkat Komputer untuk diproses menjadi peta digital. Software yang digunakan dalam prosesing data menggunakan Surfer dan Mapinfo, dan setiap peserta diharuskan mampu membuat peta digital hasil dari praktek lapangan.

Para peserta diklat Digital Maping pada Praktek Lapangan

Untuk proses data menggunakan Surfer dan Mapinfo akan bahas pada posting berikutnya

Saturday 16 February 2013

Matching Antena Telex Trex

Melihat banyak teman ngebrik memodifikasi antena telex menjadi telex trek, saya pun jadi pengin ikutan memodifikasi antena telex ku yang sudah sekian tahun berdiri tegak dua pipa disamping rumahku. Dulu saya beli antena telex gazden Rp. 185.000,- dan dari pertama ku naikkan belum pernah ku turunkan, dan ini pertama kali aku turunkan karena ingin aku tambahin pembalik fase atau temen-temen ngebrik menamakan trek, jadi kalo sudah terpasang namanya menjadi telex trek.
Saya tidak membuat sendiri pembalik fase antena ini, tapi di buatin teman sehingga tinggal memasangnya/ ngematch aja. Pertama-tama ditentukan dulu mau di gunakan untuk memancar di frekwensi berapa, kebetulan akan saya pergunakan untuk ngebrik di frekwensi 142.170 Mhz Rapi Lokal Mungkid Magelang. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus panjang antena:

300/142,170 x 0,95 x 5/8 maka di dapatkan panjang antena = 125 cm

setelah didapatkan panjang antena tersebut, antena diukur mulai dari sirip paling bawah sampai ke loading sepanjang 125 cm, kemudian diatas loading diukur sampai ke pembalik fase juga 125 cm, nah pada pembalik fase ini harus dikurangi 5 cm panjangnya dari loading, karena menurut si pembuat pembalik fase logam aluminium sepanjang 5 cm yang masuk ke pipa paralon penutup lilitan pembalik fase juga ikut dihitung. setelah itu, dari atas pembalik fase diukur juga sepanjang 125 cm - 5 cm. 
Selesai ukur mengukur antena, dicoba test pakai SWR, hidupkan radio di frekwensi 142.170 dan...
waw... ternyata langsung didapatkan SWR 1:1, jangan lupa cek powernya juga power baliknya. Punya ku ketika menggunakan antena telex trek ini pada posisi SWR 1:1 didapat power sesuai ketika saya ukur menggunakan dummyload, baik di posisi high maupun low.
Ketika saya perbandingkan, pancaran meningkat. Sebelum ditambahin pembalik fase sampai kebumen dengan ketinggian antena 1,5 pipa diterima 20db, setelah ditambah pembalik fase pancaran diterima 50db sama-sama menggunakan power low (saya memancar di Magelang), lumayan kan?

Thursday 31 January 2013

Kuliner Murah di Jalur Wisata Sawangan Magelang

Jika anda kebetulan lewat atau berkunjung ke Gardu Pandang Ketep Pass bisa mampir ke warung makan Bu Lah Lamongan yang berada di sebelah selatan terminal Sawangan kurang lebih 150 meter timur jalan atau kiri jalan kalau anda dari Ketep Pass menuju ke jalan raya Magelang - Yogyakarta. Tepatnya kurang lebih 10 km dari pertigaan Blabak di jalan Magelang Jogjakarta. 
Warung sederhana Bu Lah Lamongan didesain menggunakan material bambu dengan meja makan lesehan. Menyediakan berbagai makanan seperti ayam goreng, bebek goreng, puyuh goreng, soto, lele goreng dengan ragam minuman cukup lengkap. Menyantap makanan di ketinggian 650 mdpal membuat suasana makan siang anda akan terasa nikmat dengan pemandangan diluar warung persawahan milik penduduk.
 
daftar menu makanan di warung Bu Lah Lamongan di Desa Sawangan Kabupaten Magelang

Saya sendiri sudah dua kali mampir di warung ini, dan untuk kali ini saya memesan Rica-Rica Menthok, waah...ternyata sedap, pas dengan suasana perut yang sudah mulai keroncongan.  Sedangkan teman saya memesan Ayam Goreng, perlu diketahui ayam yang di olah oleh warung ini adalah ayam kampung,sehingga tak perlu khawatir pasti dagingnya gurriiiihh dan enag, apalagi dengann sambal khas warung ini, dijamin anda pasti ketagihan.
Rica-Rica Menthok Warung Bu Lah Lamongan
Harga per porsi makanan di warung ini terbilang murah, saya bersama teman saya hanya habis 33 ribu rupiah untuk 1 porsi Rica-Rica Menthok dan 1 porsi Ayam Goreng, minumnya 2 gelas es jeruk dan 2 botol minuman Pulpy. Bagaimana anda penasaran?? langsung meluncur kesana aja bro..sekalian mengunjungi kuliner-kuliner lainya di Magelang.

Friday 18 January 2013

Menunggu Sunrise di Punthuk Setumbu Desa Karangrejo Borobudur Magelang


Mengikuti kunjungan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang dan Jajaran dari Kantor Pengadilan Tinggi Kabupaten Magelang dalam hiking bersama ke Punthuk Setumbu Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah.
Punthuk Setumbu merupakan sebuah perbukitan kapur di Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, yang mulai tahun 1999 oleh Pemerintah Desa Karangrejo dikelola menjadi Wisata Alam pemandangan Sunrise pagi hari dengan lanscape Candi Borobudur.  

Jalan menuju lokasi ini cukup mudah, bagi wisatawan domestik maupun mancanegara akan dengan mudah menemukan lokasi ini. Karena letaknya ada di sebelah barat Candi Borobudur, kalau anda dari Candi Borobudur langsung ke arah barat jalur menuju ke Salaman, tepat di Desa Ringinputih ambil ke kiri dan sudah ada papan nama menuju ke lokasi. Disepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan pedesaan, lengkap dengan aktivitas pertanian penduduk, jalan beraspal yang tidak terlalu lebar akan menghantarkan anda ke Punthuk Setumbu. Jarak dari Candi Borobudur sampai lokasi hanya membutuhkan 15 menit, atau sekitar 4- 5 km.
Jalan Borobudur - Salaman
 Jika anda menggunakan kendaraan roda 4 atau lebih, tempat parkir juga tersedia di pintu masuk dusun, dan untuk sampai ke pos/sekretariat pengelola wisata desa Karangrejo harus jalan kaki dengan jarak 50 meter dengan jalan menanjak, tapi tenang,,jalan sudah bagus, di beton sehingga kaki tidak akan capek.
salah satu jalur menuju Punthuk Setumbu
 Bagi anda yang bersepeda motor dapat langsung parkir di Sekretariat Pengelola Wisata.
Bagi yang ingin menginap di Desa Karangrejo banyak bertebaran homestay yang siap untuk anda beristirahat. Barangkali anda sampai di Desa ini pada sore hari dan akan menyaksikan pemandangan Sunrise di Punthuk Setumbu di pagi harinya maka sangat tepat anda memilih menginap di homestay.
areal parkir kendaraan roda 4 belum cukup memadai, namun dijamin aman
 Wisata alam di daerah ini sangat potensial dikembangkan menjadi paket wisata geotrek, karena selain pemandangan alam yang indah, keanekaragaman hayati, sejarah perjuangan kemerdekaan masa lalu, sejarah purbakala dan sejarah geologinya juga menarik untuk dipelajari. Dalam postingan saya terdahulu dengan judul  Menggali Potensi Geowisata di DesaNgargoretno , telah sedikit memberikan gambaran tentang keadaan kegeologian di barisan perbukitan antara Borobudur hingga Salaman yang merupakan termasuk rangkaian pegunungan Menoreh. Alasan lain, untuk menikmati sebuah pemandangan alam berbasis geologi tidak akan cukup dalam satu atau dua hari kunjungan, minimal tiga hari menetap di lokasi. Apalagi andai geotrek sudah dimasukkan dalam paket wisata, maka akan menarik untuk di ikuti.

Sekretariat Pengelola Wisata Alam Punthuk Setumbu Desa Karangrejo

start dari Sekretariat Wisata Alam Punthuk Setumbu
 Untuk masuk ke Punthuk Setumbu ini setiap pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 15.000,-  Setelah bayar di loket, pengunjung bisa langsung naik ke lokasi dengan jalan kaki menyusuri jalan setapak dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.


hiking menuju lokasi, lumayan untuk olah raga.
 Sekitar 10 meter dari pos sekretariat, terdapat bungalow untuk istirahat pengunjung sekedar ber foto atau melihat candi Borobudur dari kejauhan, ditempat ini juga sering di gunakan untuk melihat sunrise pagi hari.



Jalan setapak masih berupa tanah dibuat berundak. Pengunjung diharapkan mengenakan sepatu anti selip, karena licin apalagi di musim hujan, maklum tanah disini adalah campuran tanah liat (dominan) dengan tanah kapur.


 Setelah sampai di lokasi Punthuk Setumbu, anda dapat beristirahat di bungalow yang disediakan oleh pengelola. Terdapat 2 bungalow dan 1 MCK (bangunan permanen), selain itu juga disediakan beberapa tempat duduk yang terbuat dari bambu.

Candi Borobudur bagaikan teratai di tengah rawa-rawa terlihat dari Punthuk Setumbu (klik untuk memperbesar gambar)

Punthuk Setumbu ramai dikunjungi pada akhir pekan mulai hari Jumat - Minggu, rata-rata pada waktu pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB sudah berada di Punthuk Setumbu, hal ini karena ingin menyaksikan sekaligus ber foto ria dengan pemandangan sunrise pagi hari dengan background lanscape Candi Borobudur.




perjalanan turun dari punthuk, pikiran fresh jantung pun sehat
Mudah-mudahan ke depan dapat diwujudkan wisata alam yang lebih luas di daerah Borobudur  - Salaman dalam bentuk Geowisata ataupun Geotrek, sehingga potensi yang ada di daerah ini dapat dimaksimalkan untuk mengangkat perekonomian rakyat setempat, dan imbal baliknya masyarakat dapat ikut memelihara potensi sumber daya alam yang mempunyai keterkaitan dengan sejarah masa lampau di wilayah Kabupaten Magelang ini.

Informasi lengkap tentang Punthuk Setumbu dapat di akses melalui:









Saturday 12 January 2013

MISTERI WATU JEPANG DI SUNGAI BEBENG MAGELANG

Watu Jepang atau Watu Gedhe merupakan sebongkah batu berukuran besar sebesar rumah hasil erupsi gunung Merapi tahun entah kapan, dikatakan demikian karena warga setempat tidak mengetahui kapan batu berukuran besar tersebut sampai di wilayah Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah.
Dinamakan Watu Jepang karena batuan tersebut oleh orang Jepang pada tahun 1991 di pahat membentuk seperti prasasti, berukir membentuk spiral-spiral di seluruh tubuh batu tersebut yang sampai sekarang orang setempat tidak tahu akan makna yang terkandung. Pada saat selesai pemahatan di lakukan ritual sesaji oleh orang Jepang di sekitar batu tersebut.
Batu tersebut tepat di sebelah timur Sungai Bebeng masuk di wilayah Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung. Dilokasi tersebut juga berdekatan dengan DAM pengendali banjir  sekaligus juga untuk titik pantau para relawan pemantau banjir lahar dingin sungai Bebeng.
Konon menurut cerita warga setempat Watu Jepang tersebut merupakan tonggak/tanggul mistik bagi aliran lahar dingin dan awan panas dari Gunung Merapi, hal ini di buktikan pada erupsi Merapi yang menerjang Dusun Jombong Desa Sudimoro namun Desa Kaliurang tidak kena terjangan awan panas padahal Desa Kaliurang berada di atas Dusun Jombong.

Pada erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu, ada warga Desa Kaliurang yang diprimpeni agar lokasi Watu Gedhe dibersihkan agar tidak pindah, karena kalau Watu Jepang tersebut sampai pindah maka Desa Kaliurang akan terancam banjir lahar dingin. Dan saat itu juga dilakukan bersih-bersih di Watu Jepang dan dilakukan mujadahan oleh warga setempat.

Namun yang betul adalah semua karena Sang Pencipta, bukan karena batu ini batu itu sehingga banjir tidak menerjang. Tapi itulah tipu daya yang dilakuan oleh syaitan untuk nggolek wadyo bolo menungso untuk menemani bangsa mereka di neraka. (walah malah seperti ustadz... wekekekekekek)

berikut beberapa potong relief spiral yang ada di batu tersebut






Modifikasi Echo Reverb

Kalo dulu saya pernah nulis Merakit Echo Reverb untuk Ngebrik atau pasnya bukan merakit namun menampilkan hasil rakitan reverb dan tone control untuk mempercantik modulasi suara di radio komunikasi saya, Pada waktu itu di komunitas saya ngebrik baru 2 orang yang menggunakan reverb, tapi sekerang udah semuanya pakai. 
Bosen mendengar efek HALL yang dihasilkan reverb standar, temen-temen ngebrik saya mulai gatal tuh tangan menggaruk-garuk reverb. Ada yang ditambahin dari satu rangkaian beli seperti dibawah ini

di Muntilan Kit Reverb seperti ini harganya 85 - 90 ribu rupiah

ditambah menjadi 2 rangkaian di paralel, ada juga yang membuat sendiri pakai PCB kosong di gambar sendiri trus untuk IC PT2399 nya di bikin 15 biji, HALLnya memang lebih mantab.

Tetapi ada juga yang hanya mengganti nilai beberapa resistor tertentu di sekitar IC reverb



seperti note pada gambar, temen-temen mencoba mengganti resistor pada Kit Reverb yang bernilai 10 ohm diganti dengan nilai tertentu agar mendapatkan hasil Hall yang diinginkan, seperti efeknya jadi panjaaaaaaaaang, bisa trott thoooooooooooooooooooooooooooooooott..... sampai panjang banget. Aku pernah juga ikut-ikutan tapi saya ganti dengan resistor bernilai 1 K, semua yang bernilai 10K saya ganti 1K semua, hasilnya...?? malah efeknya ilang sama sekali....hehehehe, tau gagal aku balikkin lagi deh ke aslinnya.

Bagi yang penasaran coba deh dimodifikasi, itung-itung ikut ngrusak ciptaan orang, ehh.... ikut manasin soldier getooooh....



Monday 7 January 2013

Ayo Ngebrik Tanpa Merokok

Bagi para briker yang perokok, ngebrik (berkomunikasi lewat frekwensi) tanpa asap rokok rasanya ada yang kurang, hla wong nongkrong klo ga sambil ngrokok aja rasanya kecut. Padahal kalau pas ngebrik biasanya ga terasa batang demi batang terhisap hingga satu bungkus rokok ludes hanya dalam hitungan beberapa jam, nyambung terus seperti sepur kluthuk jaman penjajahan dulu. Seperti itu yang terjadi pada para briker melewatkan malam bersama kawan-kawan ngebriknya.

Saya sendiri merasakan hal tersebut, dulu sewaktu belum ngebrik, satu bungkus rokok isi 12 biasanya 3 hari baru habis, namun sekarang setelah seneng ngebrik kadang 1 bungkus rokok isi 12 ludes dalam semalam. Efeknya, badan terasa lemas, pikiran ga fokus, hal ini mungkin karena kurang istirahat malam dan ditambah "nyepur" semaleman. 


Baru sadar, dan punya niat nih barangkali ada kawan yang ingin berhenti merokok, kita bareng-bareng saling mengingatkan. Kan asyik tuh ngebrik tanpa asap rokok, bangun pagi terasa enteng dan seger. Jadi ngebrik pun ga usah sambil merokok. Karena rokok dengan kandungan nikotin, tar dan karbon monoksida nya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, kasian kan tubuh kita udah kurang istirahat karena hobi ngebrik ditambah lagi kemasukan zat-zat berbahaya tersebut??. Perlu kita ketahui bahwa NIKOTIN adalah zat aditif yang dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah, dan karena bersifat karsinogen sehingga mampu memicu terjadinya kangker paru-paru, kemudian TAR adalah hidrokarbon yang bersifat menempel di paru-paru dan KARBON MONOKSIDA adalah zat yang mengikat haemoglobin dalam darah sehingga darah tidak mampu mengikat oksigen, jadinya peredaran darah kita jadi terganggu donk.

Yuk kita coba mulai saat ini, klo dipikir-pikir dari pada uang untuk beli rokok mending ditabung, ya ga??

Sunday 6 January 2013

Review Final MITSUBISHI MOSFET RD70HVF1


MITSUBISHI MOSFET RD70HVF1
Silicon Power MOSFET Transistor, 175MHz70W 520MHz, 50W

 



RD70HVF1 adalah transistor jenis MOS FET khusus dirancang untuk VHF / UHF amplifier aplikasi daya tingg. Final inilah yang terpasang di Kenwood TM-271A dan Icom V8000, transistor ini cukup tangguh, saya memakai Kenwood TM-271A sudah 3 tahun dan kadang saya gunakan untuk mancar di frekwensi yang tidak matching dengan antena sampai saat ini power out final ini tidak ada penuruan daya. Kisaran harga RD70HVF1. US $24.99
.
FITUR
Tinggi daya dan High Gain:
Pout> 70W, Gp> 10.6dB @ Vdd = 12.5V, f = 175MHz
Pout> 50W, Gp> 7.0dB @ Vdd = 12.5V, f = 520MHz
Efisiensi Tinggi: 60% typ.on VHF Band
Efisiensi Tinggi: 55% typ.on UHF Band 

Spesifikasi
 

Mitsubishi Electric Corporation menempatkan upaya maksimal untuk membuat produk semikonduktor yang lebih baik dan lebih handal, tapi selalu ada kemungkinan bahwa masalah mungkin terjadi dengan mereka. Masalah dengan semikonduktor dapat menyebabkan kerusakan fatal, kebakaran atau milik pribadi. Ingatlah untuk memberikan pertimbangan untuk keselamatan ketika membuat sirkuit Anda desain, dengan langkah-langkah yang tepat seperti penempatan sirkuit tambahan, penggunaan non-mudah terbakar materi atau pencegahan terhadap setiap kerusakan atau kecelakaan. Menjaga keamanan pertama dalam desain sirkuit Anda! 

gambar final

 sumber: datasheetdir.com


Wednesday 2 January 2013

Banjir Lahar Hujan Di Awal Tahun 2013

Tahun 2013 tidak hanya di awali dengan pesta kembang api, namun juga diawali datangnya banjir lahar hujan  di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi tak terkecuali Kali Putih. Banjir diakibatkan hujan yang cukup deras di lereng Merapi mencapai 60 mm/jam hingga sinyal seismograf yang terpasang di Bukit Klathakan menunjukkan adanya getaran yang diakibatkan oleh hujan. Hal ini dapat di pantau melalui radio HT pada frekwensi 165.740 Mhz terdengar overskill.

Kantong Lahar PUC 11 nampak sudah penuh

PUC 11 Sungai Putih pada banjir 1 Januari 2013

Untuk Pantauan di PUC 11 Kali Putih di Dusun Jengglik Desa Ngablak, banjir terpantau relatif kecil, perkiraan ketinggian berkisar 30 - 40 cm dengan lebar 10 - 15 meter warna koffe mix tidak begitu kental. Banjir berlangsung dari pukul 15.30 WIB hingga 17.00 WIB dengan hujan deras tidak merata.