Showing posts with label Banjir lahar dingin. Show all posts
Showing posts with label Banjir lahar dingin. Show all posts

Thursday, 23 May 2013

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan SABO DAM di Kabupaten Magelang Tahun 2013

Erupsi Gunung Merapi 2010 telah berlalu, 3 tahun sudah masyarakat yang tinggal di wilayah Merapi merasakan bagaimana kedahsyatan efek letusan salah satu gunung paling aktif di dunia. Pasca letusan Gunung Merapi menyisakan kerusakan lahan-lahan pertanian, perkebunan dan perikanan yang selama ini menjadi mata pencaharian pokok masyarakat Merapi. Namun dibalik bencana itu, banyak sekali hikmah yang dapat di ambil oleh masyarakat, diantaranya melimpahnya bahan galian berupa pasir dan batu, abu vulkanik yang mengguyur sebagian besar wilayah Merapi menjadi obat kebangkitan perekonomian masyarakat Merapi. Betapa tidak, material pasir Merapi merupakan salah satu material pasir terbaik di tanah Jawa sebagai bahan bangunan. Dengan sebutan emas hitam masyarakat sekitar Merapi memanfaatkan pasir Merapi sebagai objek mata pencaharian. Abu vulkanik menjadi pupuk alami yang kandungannya mumpuni untuk menyuburkan tanaman, sehingga petani dapat cepat bangkit dari keterpurukan akibat erupsi Gunung Merapi.

aktivitas warga Merapi di Sungai Bebeng Kabupaten Magelang, tampak di kejauhan beberapa alat berat melaksanakan kegiatan pembangunan Sabo DAM di lokasi Bego Pendem Kaliurang Srumbung Magelang

Selain itu banyaknya proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana Merapi, juga menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Merapi, berbagai bangunan Pos Penampungan Pengungsi dibangun, banyak jalan di aspal dengan kualitas bagus dan masih banyak lagi proyek-proyek yang bertujuan mempercepat bangkitnya roda perekonomian di lereng Merapi.
Tidak ketinggalan pula pembangunan Sabo Dam sebagai pengendali banjir lahar dingin yang tersebar di sungai-sungai berhulu di Merapi, dan untuk wilayah Kabupaten Magelang pada tahun 2013 ini dibangun 6 Sabo Dam antara lain:
  1. Sungai Pabelan (PA-C2), di Desa Sawangan, Magelang
  2. Sungai Pabelan (PA-C3), di Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, Magelang
  3. Sungai Pabelan (PA-C Kojor Semendi) di Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Magelang (dekat jembatan Belly Gunung Lemah)
  4. Sungai Pabelan (PA-C Srowol) di Dusun Srowol, Muntilan, Magelang
  5. Sungai Bebeng (BE-RD1a) di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Magelang
  6. Sungai Senowo (SE-RD6) di Desa Mangunsuko Kecamatan Dukun, Magelang
 Mengingat Gunung Merapi merupakan gunung sangat aktif dan mempunyai siklus yang pendek, bangunan sabo dam tersebut diharapkan mampu berfungsi sebagai pengendali banjir apabila terjadi banjir lahar dingin, oleh karena itu pengerjaan harus teliti sehingga menghasilkan dam yang kuat dan tidak mudah runtuh diterjang banjir lahar dingin.

Wednesday, 2 January 2013

Banjir Lahar Hujan Di Awal Tahun 2013

Tahun 2013 tidak hanya di awali dengan pesta kembang api, namun juga diawali datangnya banjir lahar hujan  di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi tak terkecuali Kali Putih. Banjir diakibatkan hujan yang cukup deras di lereng Merapi mencapai 60 mm/jam hingga sinyal seismograf yang terpasang di Bukit Klathakan menunjukkan adanya getaran yang diakibatkan oleh hujan. Hal ini dapat di pantau melalui radio HT pada frekwensi 165.740 Mhz terdengar overskill.

Kantong Lahar PUC 11 nampak sudah penuh

PUC 11 Sungai Putih pada banjir 1 Januari 2013

Untuk Pantauan di PUC 11 Kali Putih di Dusun Jengglik Desa Ngablak, banjir terpantau relatif kecil, perkiraan ketinggian berkisar 30 - 40 cm dengan lebar 10 - 15 meter warna koffe mix tidak begitu kental. Banjir berlangsung dari pukul 15.30 WIB hingga 17.00 WIB dengan hujan deras tidak merata.

Friday, 28 December 2012

Kondisi Gunung Merapi di Penghujung Tahun 2012



Berdasarkan survey Puncak G. Merapi pada tanggal 19 Desember 2012 yang dilakukan oleh petugas dari BPPTK Vulkanologi Yogyakarta bahwa celah di sektor barat laut  masih mengalami alterasi yang cukup tinggi dan suhu yang sempat terukur menunjukkan angka 555,3 °C.

Celah di sektor  Barat Laut kawah 2012 menunjukkan suhu sebesar 555,3 °C


Untuk kegempaan, diukur oleh stasiun data seismik, gempa guguran sebanyak 52 kali, Multi Phase sebanyak 21 kali, gempa Tektonik 6 kali dan LHF 1 kali. Namun hal tersebut masih merupakan gempa-gempa yang menunjukkan keadaan normal


Untuk curah hujan di puncak Gunung Merapi intensitas curah hujan tertinggi adalah 75 mm/jam selama 20 menit
    
Pada tanggal 25 Desember 2012 terjadi banjir lahar dingin pada pukul 14:30 WIB setelah terjadi hujan di lereng Merapi, yakni Kali Putih, Kali Pabelan dan Kali Lamat  ketinggian banjir di ketiga sungai ini rata-rata 50 cm dengan lebar 7 m. Hal ini diperkuat dengan data seismik stasiun Klatakan terjadi hujan hingga seismik mengalami over scale durasi 96 menit jumlah curah hijan 76 mm. Untuk di Kali Putih sudah saya postingkan di blog ini pada tanggal tersebut.

Secara umum potensi banjir lahar di semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih sangat mungkin terjadi mengingat material yang masih tersimpat di lereng gunung, hal ini karena potensi curah hujan yang tinggi di bulan Januari - Februari 2013.

disarikan dari :
LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 17 - 25 DESEMBER 2012