Setelah makan siang di Bebek Sinjay, saya mencoba menyusuri jalanan pedesaan di wilayah Kabupaten Bangkalan, rute ini sebenarnya merupakan jalan menuju ke Bukit Jaddih.
perjalanan menuju bukit jedih |
Seperti pada umumnya jalanan di pulau jawa, memasuki jalanan desa-desa sudah ber aspal walaupun tidak sehalus jalan utama namun cukup bagus, Mungkin karena tidak begitu jauh dari pantai, maka suasana alam pantai masih terasa, yaitu dataran rendah berpasir laut bercampur batuan kapur. Yang membuat agak terkejut adalah banyaknya kebun salak, sehingga menyusuri jalanan tersebut serasa berada di daerah Merapi Jawa Tengah, yang berbeda hanya suhu/hawa nya agak gerah. Selain itu rumah-rumah penduduk umumnya tembok dengan halaman yang luas dan hampir tidak ada rumah tidak layak huni (RTLH). Sebenarnya ingin menemukan bentuk rumah asli Madura namun tidak menemukan, hampir semua sudah berbentuk modern.
lokasi Bukit Jedih |
Dari pos Pungutan Liar menuju lokasi sekitar 300 meter dengan jalan khas jalan tambang, bergelombang tidak karuan dan di Lokasi tersebut di pungut lagi dengan mematoh harga Rp. 20.000,- untuk mobil. Tidak tahu apakah pemungut berasal dari desa atau dari pemilik tambang, soalnya ternyata lokasi ini merupakan lokasi tambang kapur yang masih aktif, walaupun tidak begitu besar.
bekas galian tambang |
Agak kecewa sebenarnya, karena apa yang di terlihat di media-media online tampak bagus ada danau nya, tetapi yang ada adalah aktivitas tambang batu kapur dengan alat-alat beratnya, truk-truk pengangkut hasil tambang Pas saya ke lokasi sepi banget hanya ada mobil saya dan 1 lagi mobil pengunjung, itupun sepertinya pemilik tambang. Sepertinya tidak sesuai dengan tarip/pungutan segitu karena tidak menyuguhkan apa-apa kecuali jalanan offroad (tidak cocok utk mobil sedan) ,suara deru alat berat dan debu batu kapur.
berikut video perjalanan blusukan menuju Bukit Jaddih
No comments:
Post a Comment