Wednesday, 30 November 2011

Banjir ke 3 terbesar Sungai Putih datang lagi

Banjir kali ini terjadi di hampir semua sungai yang berhulu di puncak Merapi, diawali dengan hujan lebat merata di seluruh lereng Merapi terjadi mulai pukul 12.15 WIB disertai tiupan angin yang cukup kencang sehingga di awal hujan menjadi timbul tenggelam untuk intensitasnya, memasuki pukul 14.45 WIB tiupan angin mulai mereda namun hujan tetap berintensitas lebat dan beberapa saat kemudian listrik PLN di kampungku padam. Pada saat itu juga saya bergegas memakai sepatu boat dan jas hujan dan segera meluncur ke titik pantau di Pos Pemantauan DAM Jengglik Ngablak Srumbung.

Disepanjang perjalanan harus extra hati-hati dikarenakan jalanan dipenuhi air setinggi kurang lebih 15 - 25 cm sehingga banyak pengendara motor berhenti atau macet, terutama untuk motor bebek.
Sesampai di Pos Pemantauan ternyata belum ada rekan disana, sendirian dengan cuaca yang cukup extrem, hujan lebat disertai angin kencang ditambah dengan pekatnya kabut yang turun dengan jarak pandang sekitar 200 meter menjadikan suasana sedikit mencekam, saat itu pukul 15.00 WIB.

Setelah mengkondisikan segala sesuatunya, saya langsung kontak ke induk dan menginformasikan cuaca dan kondisi di titik pantau. Beberapa saat kemudian ada informasi dari BPPTK Vulkanologi Yogyakarta bahwa di puncak Merapi tidak/belum terjadi hujan dan baru mendung, hati sedikit lega walau masih ditengah-tengah guyuran hujan lebat. Namun beberapa saat kemudian sekitar pukul 15.30 WIB sinyal seismograf pantauan gempa yang di Klathakan (165.735 Mhz) menunjukkan adanya aktifitas getaran yang kemungkinan disana juga terjadi hujan lebat, suasana pun menjadi makin mencekam.

Selang 25 menit kemudian banjir lahar dingin dengan kapasitas sedang melintas di DAM Jengglik disusul kemudian penambahan kapasitas banjir menjadi diatas sedang dengan ketinggian 3 meter lebar 20 meter, dengan kecepatan kurang dari 2 menit mampu menempuh jarak 500an meter.

Terdapat 4 armada truk terjebak dan akhirnya hanyut terseret derasnya banjir lahar dingin, terjadi di sebelah selatan jalan raya Magelang Jogjakarta. Dua truk tertimbun material di lokasi terjebak, satu terseret hingga 700 meter dengan kondisi rusak parah, satu lagi hanyut hingga sungai Progo dan terpantau pada pukul 00.46 WIB sampai di Srandakan Bantul Yogyakarta dalam keadaan tinggal rangka, ban dan kabin.

Sementara itu di Dusun Karangasem Desa Blongkeng Kecamatan Ngluwar Kab. Magelang banjir lahar dingin menerjang perkampungan, sebanyak 4 rumah hanyut 21 KK mengungsi ke Balai Desa.

Alur sungai Putih mempunyai Sub Das, 2 Sub Das yang cukup besar memberikan andil adalah Sungai Druju dan Sungai Jlegong, kedua sungai ini tidak berhulu di Puncak Merapi, berhulu di sekitar Desa Bringin Kecematan Srumbung, apabila hujan lebat merata di sekitaran Desa Bringin maka debit air kedua sungai ini bisa sangat besar.

berikut gambar terjadinya banjir lahar dingin yang diambil di Pos Pemantauan Dam Jengglik melalui ponsel.
Aliran sebelum lahar dingin datang, hanya air hujan  ketinggian air  mencapai 50 cm dengan lebar 20 meter

Kepala banjir datang dengan membawa material berupa pasir dan batu

banjir dengan titik ketinggian tertinggi menunjukkan 3 meter dengan lebar 20 meter


Banjir lahar dingin masih berlangsung, nampak kamera CCTV milik Fak Teknik UGM Yogyakarta di Pos Pemantauan DAM Jengglik yg dapat diakses melalui http://data.hydraulic.lab.cee-ugm.ac.id/cam/

Hujan mulai reda dan sinyal seismograf Klatakan sudah landai

Salah satu relawan OPRB Desa Jumoyo sedang memberikan laporan kepada induk

Monday, 21 November 2011

Sungai Putih Memakan Korban

Memasuki musim penghujan 2011 sampai dengan saat ini telah terjadi banjir lahar dingin sebanyak 2 (dua) kali, yaitu tanggal 3 Nopember 2011 dan 20 Nopember 2011.
Banjir pertama terjadi pada hari Kamis, 3 Nopember 2011 sekitar pukul 16.00 WIB disebabkan hujan lebat terjadi di kawasan puncak Merapi yang berlangsung hampir 2 jam sehingga banjir lahar dingin tergolong berkapasitas diatas sedang dengan kecepatan banjir rata-rata 30-40km/jam. Datangnya banjir sempat mengagetkan karena berdasarkan pemantauan di Jurangjero tidak terjadi hujan. Tidak korban jiwa dalam banjir pertama, namun menyebabkan 3 dusun harus menyingkir karena di daerah zona merah walaupun setelah banjir surut mereka diizinkan pulang kerumah masing-masing.
Banjir kedua terjadi hari Minggu tanggal 20 Nopember 2011, hampir sama dengan banjir pertama, kawasan bawah tidak terjadi hujan namun sinyal seismograf sudah overskill/goyang. Banjir tidak lebih besar dari banjir pertama dan tidak berlangsung lama, karena hujan yang terjadi di puncak Merapi juga tidak lebih lama dibanding banjir pertama, namun banjir kali ini membawa korban berupa 3 truk penambang hanyut, 1 terpendam di Jurangjero, 1 terdampar di belakang Pondok Pesantren Al Husna Srumbung, 1 terdampar di Dusun Seloiring Desa Jumoyo yang sudah tinggal kerangka sasis dan roda tetapi sopir dan kru semuanya selamat.  Dua truk naas yang berhasil diindentifikasi bernomor polisi H 1563 YP dengan sopir Iwan Yusuf Ahmadi warga Gelaran, Bandungan, Kabupaten Semarang dan truk satunya bernomor polisi H 1997 BG dengan sopir Dulrahman warga Kaliwungu, Kendal,sedang yang masih di jurangjero belum teridentifikasi.
dibawah adalah salah satu  truk yang berhasil terabadikan yang terdampar dibelakang Ponpes Al-Husna Srumbung. Truk adalah milik warga Kendal, sebelumnya sudah diperingatkan namun tetap ngeyel.

Truk penambang pasir milik warga Semarang hanyut sampai sekitar 300 meter terbawa banjir lahar dingin di kali putih
Tampak dari sisi selatan
Tampak kabin truk dengan nomor plat yang sudah dilepas pemiliknya
Untuk kerusakan lain belum ada laporan, hanya terjadi penggerusan di sepanjang zona lereng, termasuk di sekitar jembatan ngepos.  Jembatan Ngepos, salah satu jembatan penghubung dusun Ngepos ke dusun Salamsari merupakan jalur alternatif jika jalan raya Magelang - Yogyakarta ditutup akibat meluapnya aliran lahar dingin sungai Putih
  
Jembatan Ngepos
untuk pemantauan banjir lahar dingin sungai Putih dipantau dan disiarkan langsung melalui radio Lahara FM 107.1 Mhz

Saturday, 19 November 2011

Cara Menduplex/simplex Offset Non Standart Kenwood TH-255A

Radio Komunikasi ini mempunyai power 5.5 watt output, kapasitas battery cukup besar 1300mAh 7.2 volt, cukup lama untuk dipakai untuk standby. Menyediakan 100 memory untuk menyimpan dial, namun hanya tinggal 50 memory jika tiap dial dikasih nama tapi yaaaa cukup banyak sih 50 dial, klo seharian ngebrik 50 dial bisa-bisa 24jam nonstop sampai bibirnya dower....., untuk urusan duplex menduplex TH-255A menyediakan fasilitas OFFSETT namun sayang kelipatannya 50, biasalah semua jenis kenwood memang seperti itu ga seperti ALINCO atau ICOM, jadi untuk angka diantara itu tidak bisa dimasukkan lewat standart OFFSETT, tetapi jangan kuatir...Kenwood menyediakan cara lain. Mungkin ada temen yang beli dalam kondisi second atau batangan akan sedikit kesulitan untuk menduplex, seperti temen relawan didaerah saya.
Berikut Cara Menduplex/simplex Offset Non Standart Kenwood TH-255A  seperti yang saya praktekan ketika ada temen minta tolong suruh duplex radio komunikasinya:


  1. Radio dalam keadaan hidup, masukkan frekwensi output RPU dengan cara tekan VFO lalu # kemudian ketik misal 148.720
  2. Matikan HT
  3. Hidupkan HT dengan cara menekan PTT + MON + Power On secara bersamaan
  4. Masukkan frekwensi input RPU dengan cara tekan VFO lalu # kemudian ketik misal 157.390
  5. Tekan F kemudian tekan PTT dan MR
  6. Matikan HT
  7. Hidupkan HT dengan menekan Power On, tekan MR
di belakang dial akan tampil kode +- yang berarti duplex sudah berhasil dan siap untuk briko-briko di RPU


selamat mencoba semoga bermanfaat




Friday, 11 November 2011

REVIEW YAESU FT2900 dan ICOM IC2200H

Beberapa hari yang lalu tetangga saya membeli Radio Rig Yaesu FT2900, karena belum pernah liat (sebelumnya hanya baca-baca di internet), penasaran juga. dari terjemahan buku panduan mungkin sebagai berikut:
Yaesu FT2900
Icom IC2200



yang pertama kali orang menanyakan saat membeli perangkat komunikasi adalah:
 Output Power nya, untuk seri ini Yaesu membagi kekuatannya :
High : 75 Watt
Low 3 : 30 Watt
Low 2 : 10 Watt
Low 1 : 5 Watt

Power Output untuk IC2200:
- Low Power (5 Watt) - Kosumsi Arus 5A
- Middle Low (10 Watt) - Kosumsi Arus 6A
- Middle-high (25 Watt) - Kosumsi Arus 10A
- High (65 Watt) - Kosumsi Arus 15A

Total Memory Transceiver ini sebanyak 221.
Basic Memory nya sebanyak 200 Memory, M
Memory Bank nya sendiri sebanyak 8 Memory.
Power speaker 3watt, cukup mantab dan kenceng tapi sayangnya speaker ini letaknya di bawah, tidak di depan. Coba seperti model Kenwood TM271A speaker di panel depan, pasti lebih mantab!
Untuk PTT juga empuk..ga bikin jempol pegel
Untuk RX maupun TX pada frekuensi 136Mhz s/d 174Mhz

Naaaaahhh ini yang sebelumnya jadi pertanyaan terjawab sudah, urusan final, ternyata FT2900 menggunakan final Toshiba SAV36A (80watt) sama dengan yang di gunakan Icom IC2200H (65Watt) harga final info terakhir 550rb s/d 650rb (tergantung yang jual), duh berarti keduanya nyawa nya sama yach??

sedangkan untuk   Kenwood TM271A (60Watt) menggunakan final Mosfet RD70HVF1  sama dengan yang di gunakan ICOM V8000 (75Watt)


Perbandingan High power outnya berbeda ya?hehee..padahal type final sama..
lihat saja di FT2900 dikeluarkan sebesar 75 watt sedangkan di icom IC2200 dikeluarkan 65 watt.nah ini yang di V8000 dari icom dikeluari 75 watt, sedangkan pada kenwood TM271A dikeluarkan cuma 60 watt (final nya sendiri maksimal 75watt)




Kenwood TM-271a
Icom V8000
Kekurangan FT2900 tidak ada RF Attenuator seperti pada icom IC2200, RF Attenuator

Mungkin yang sedikit membedakan dengan radio di kelasnya, adalah bahwa IC-2200H ini mempunyai fungsi RF attenuator yang tergabung dalam tombol squelch.(RF atteunator ini sampai )10db fungsinyauntuk meredam spleteran atau distorsi dari pemancar lain atau meminimalkan spleteran yang kecil2




 FT2900 ada sensor suhunya sampai 70derajat..kl over dari itu,otomatis radio off sendiri,,,,so....keamanannya dari kepanasan,,dijamin aman,

 Power ft2900 bisa di genjot sampai 125Watt (tidak direkomendasikan) sayang finalnya cepet panas, sama seperti Icom IC2200 juga bisa di genjot hingga mencapai tiap tingkatan power dikalikan 2x, tapi buatan pabrik sudah diitung batas kemampuan power jadi pakailah sewajarnya untuk segala jenis transceiver,, ingin power lebih, belilah booster. itu yang tepat.

Monday, 7 November 2011

JZ 11 OHV kudapat juga akhirnya...

Setelah sekian lama kepingin ngebrik dengan manteb tanpa beban karena berstatus Briker Ilegal, akhirnya sekarang merasa nyaman dan ga malu lagi setelah ijin penggunaan radio komunikasi keluar dengan ditandai keluarnya callsign  JZ 11 OHV.
Walaupun tempat tinggalku di kawasan rawan bencana Gunung Merapi dan banyak orang yang menggunakan radio komunikasi tanpa ijin, tetapi sebagai warga negara yang baik saya merasa malu jika ngebrik tanpa ijin...hehehehe sok ah.... Hampir tiap dusun di sekitar tempat tinggalku banyak sekali orang ngebrik, baik yang hanya memakai HT maupun RIG, bahkan yang sebelumnya hanya memakai HT dengan antena luar sekarang dah bannyak yang beralih memakai pesawat RIG, sehingga sepleteran banyak dan mengganggu komunikasi frekwensi. Sebenarnya tidak perlu menggunakan pesawat berpower besar hanya untuk memantau/mengirimkan informasi seputar Merapi karena RPU juga dah menjamur di wilayah Merapi.
Tetapi berhubung di daerah rawan bencana, sampai saat ini masih bebas-bebas saja ngebrik di frekwensi manapun, tidak ada larangan ataupun pengarahan dari yang berwenang tentang penggunaan frekwensi, benar-benar menjamur bak cendawan di musim hujan.
Barangkali kedepan ada solusi yang tepat untuk memberikan payung kepada pengguna radio komunikasi di wilayah Merapi agar nyaman berkomunikasi.

Salam Rapi 5155....JZ 11 OHV