Showing posts with label adeventure. Show all posts
Showing posts with label adeventure. Show all posts

Tuesday, 23 February 2021

Indahnya Nepal Van Java

Pernah mendengar Nepal Van Java? ya.. adalah sebuah julukan dari sebuah dusun di Desa Temanggung Kabupaten Magelang, yaitu Dusun Butuh. Nepal Van Java dikenalkan dan dikelola oleh Pemerintah Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi desa tersebut untuk melaksanakan tugas kantor memverifikasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang di ajukan oleh masyarakat desa tersebut. Kesempatan ini tidak kusia-siakan untuk mengumjungi Nepal Van Java (licik supaya dapat gratisan hahaha...). Kebetulan terdapat 4 RTLH yang diajukan di Dusun "Nepal Van Java" sehingga memang harus masuk ke lokasi tersebut untuk melihat langsung kondisi rumah yang diajukan.

Salah satu sudut Nepal Van Java

Ok kita disini tidak akan membahas tugas kantor, tetapi ingin membantu mempromosikan Nepal Van Java kepada para pembaca blog ini, 

Nepal Van Java terletak di lereng Gunung Sumbing sebelah timur kurang lebih 2,5 km dari puncak Sumbing (pasti dingin kan suhunya?), jalur yang dilalui bisa kalian search di google pasti ketemu. Jalan utama menuju ke sana cukup sempit hanya satu lajur aspal, kalau mobil papasan pasti harus masing-masing keluar aspal, kondisi aspal sudah mulai banyak yang berlobang, maklum aspal tipis. Jarak antara Kantor Kepala Desa Temanggung sampai dengan Dusun "Nepal Van Java" cukup jauh sekitar 5 km (agak heran sih jauh banget) disepanjang perjalanan kalian akan disuguhi pemandangan hamparan lahan pertanian sayur mayur khas pegunungan yang berupa terasiring. Bagi para pendaki gunung tentu daerah ini sudah tidak asing lagi karena Nepal Van Java juga merupakan basecamp pendakian puncak Gunung Sumbing.

Perangkat Desa Temanggung dan Kepala Dusun Butuh

Setelah cukup lelah terguncang-guncang kalian akan sampai di lokasi, di gerbang dusun sudah ada petugas yang akan memandu parkir kendaraan, parkiran mobil juga tersedia dan kalian harus parkir disitu karena motor maupun mobil tidak diperbolehkan memasuki dusun, karena medan yang sulit dan sempit, hla wong warga "Nepal" jg kalaupun punya mobil ga bisa masuk rumahnya, jalan kampung hanya gang yang lebarnya tidak lebih dari 1,5 meter itupun penuh tanjakan curam.

Pos basecamp pendakian puncak Gunung Sumbing

Berhubung cukup penasaran karena letaknya cukup jauh dari dusun-dusun yang lain di Desa Temanggung, saya pun bertanya pada Bapak Kepala Dusun, beliau pun bercerita awal mula berdirinya dusun. Dulu sebenarnya warga mendiami sebuah lokasi dibawah, dekat dengan pedusunan lain, tetapi karena waktu itu warga membutuhkan air untuk keperluan sehari-hari dan sawahnya, maka warga mencari air ke arah puncak Gunung Sumbing dan menemukan sumber air di lokasi ini, namun karena letaknya jauh dari kampung terdapat beberapa warga yang ingin mendirikan rumah di lokasi ini agar dekat dengan sumber air. Lama-kelamaan warga lainnya juga ikut membuat rumah disini dan akhirnya mereka pindah semua dan bermukim di Dusun "Nepal Van Java" ini.


Nepal Van Java jika anda ingin mengunjungi siapkan tenaga ekstra, karena tingkat kecuraman cukup tinggi, dari titik terendah dusun berada di ketinggian 1.500 mdpal dan titik tertinggi berada di sekitar 1.700 mdpal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, ini masuk akal karena dari dusun ini untuk sampai ke puncak Gunung Sumbing hanya sekitar 2,3 km. Saya cukup ngos-ngosan juga, karena memang harus jalan kaki keliling dusun, tapi rasa capek hilang karena sangat kagum dengan keindahannya disamping itu kagum betapa kuatnya orang-orang disini mampu membangun kampung menjadi sedemikian bagusnya, benar-benar takjub.


Jika anda yang berasal dari luar kota yang ingin menginap sekaligus ingin merasakan dingin malam di Nepal Van Java juga tersedia homestay dengan harga kisaran Rp.50 ribu hingga Rp.200 ribu. Oiya cerita ini juga saya posting di chanel youtube ukukaka, silahkan kunjungi juga ya? jangan lupa subscribe nya hehe...

Gimana berminat kesana? nanti kabari ya kalau kesana..... komen di blog ini.



Sunday, 8 December 2019

Wisata Petualangan Gunung Bromo

Siapa sih yang tidak tahu Gunung Bromo? sebuah gunung api yang terletak di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur yaitu  Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang. Sudah banyak sebenarnya yang mengulas wisata Gunung Bromo, karena gunung ini memang sudah terkenal sejak dulu. Bukan mau ikut-ikutan mengulas, tetapi tulisan ini merupakan kisahku mengunjungi Gunung tersebut.
Oiya sebelum berangkat sebaiknya persiapkan jaket yang agak tebal, penghangat kepala (kupluk/ketu) kalau perlu bawa syal dan masker. Menghirup udara yang dingin kurang baik, karena mengandung air sehingga perlu masker. 


Menuju gunung Bromo tidaklah sulit, pastinya kebanyakan pengunjung memilih waktu pagi hari karena ingin mengabadikan sunrise dari ketinggian. Saya berangkat jalur pintu barat dari arah Pasuruan dan masuk dari desa Tosari tiba pukul 23.45 WIB dan istirahat sebentar di sebuah penginapan. Jarak penginapan ke Bromo sekitar 17 km (menurut googlemap) dan rencana naik ke Bromo menggunakan Jeep hartop pukul 03.00 WIB. sisa waktu tersebut bisa digunakan untuk tidur agar badan segar karena untuk mendapatkan momen sunrise di Bromo butuh sedikit tenaga.


Setelah istirahat sebentar tiba saatnya perjalanan naik jeep, ternyata sepanjang perjalanan ramai sekali, mungkin ratusan jeep sudah berkonvoy menuju puncak. Jalan beraspal tipis dengan puluhan tikungan tajam menemani perjalanan, mungkin kalau yang "hobi" mabuk perjalanan bisa muntah kali ya? hihihi.. yaah dengan jalan aspal yang tidak rata, kadang ada yang sudah mengelupas berlobang dan tikungan yang aduhai... perut benar-benar di kocok-kocok ga karuan sejauh sekitar 45 menit. Berhubung rombongan saya berangkat sudah agak telat, jeep parkir agak jauh sehingga kita kaki jalan juga lumayan. Rata-rata tanjakan bersudut 45 derajat, jadi seperti mendaki gitu dan gelap tentu saja. Tetapi kalau tidak kuat banyak juga yang menawarkan naik kuda, dengan membayar 100-150 ribu rupiah dah sampai di atas. 


Tetapi saya dengan niat olah raga, tetap jalan kaki, walaupun nafas senin kemis dan dengkul serasa mo copot. Tenang...ada beberapa tempat berhenti koq, dan sudah bisa melihat sunrise, tersedia toilet dan semacem gasebo, bisa digunakan untuk sholat subuh (darurat sih).


Pucak dari perjalanan sunrise ini terdapat bangunan gardu pandang dengan desain seperti pura, disitu kita bisa selfi-selfi, menyaksikan matahari terbit dan setelah itu langsung deh kelihatan kawah Gunung Bromo.


Setelah puas di lokasi tersebut, kita turun dan naik jeep lagi menuju lautan pasir, mengitari Kawah Gunung Bromo, ber foto-foto di lautan pasir dan bukit Teletubis. Terakhir adalah ke Kawah Aktif Gunung Bromo. 








Mungkin memang sudah diatur sedemikian rupa, untuk Jeep parkir agak jauh, kemudian di lokasi parkir tersebut sudah menunggu kuda-kuda yang bisa kita sewa untuk menuju tangga Kawah tersebut, tetapi jalan kaki juga bisa. 



Antara parkiran jeep dengan kawah  berjarak sekitar 1,3 km dan melewati Pura, tempat ibadah Agama Hindu, jalur yang sudah mulai menanjak dengan sudut kemiringan antara 20-40 derajat sejauh 300an meter, pada rute ini harus pakai masker selain berdebu ada bau tai kuda yang bisa bikin sesek dada. Rute kuda hanya sampai pada bangunan seperti pelataran ber conblok dengan pagar, setelah itu ada tangga dengan jumlah anak tangga sekitar 250, dengan sudut 45-50 derajat, cukup terjal, apalagi rata-rata tertutup pasir sehingga harus hati-hati agar tidak terperosok.

ada bau tai kuda dan debu beterbagan di rute ini
Sesampainya di puncak kawah seluruh capek dan nafas ngos-ngosan benar-benar terobati dapat menyaksikan kawah yang masih mengepulkan asap sulfatara, angin dingin bercampur bau belerang menyapu tubuh kita sambil ber selfi sana sini untuk dipamerkan ke seluruh dunia, bahwa kita sudah sampai di kawah bromo hahaha...

disini ada yang jualan gorengan dan minuman secara asongan
Berhubung lokasi bibir kawah tidaklah lebar, sebaiknya jangan berlama-lama disana, gantian sama pengunjung lain, lagian mau ngapain berlama-lama hehehe.... Untuk turun tangga sebaiknya lebih berhati-hati, jangan buru-buru takutnya terperosok menimpa pengunjung didepan kita. 

selfi di bibir kawah aktif Bromo
Saya jalan kaki ke kawah start dari parkiran jeep pukul 07.25 dan kembali pukul 08.44 WIB, pukul segitu sudah sangat terik  seperti pukul 11 siang rasanya, okey... sambil mengatur nafas di parkiran banyak yang menjajakan oleh-oleh kaos dan beberapa cinderamata, ada pula klo mau ngopi. Cukup murah.. rata-rata kaos bromo dijual 100ribu dapat 5 kaos.



Demikian kunjungan ke Gunung Bromo kali ini, lega dan cukup puas selanjutnya kembali ke penginapan untuk mandi, dan makan siang trus pulang.....