Waahh sudah lama sekali saya tidak posting di blog, maklum
kerjaan kantor agak sibuk hingga ga sempat utak atik perangkat radio
komunikasi. Kali ini saya dimintai tolong tetangga untuk nge dip kabel yang
baru aja dibeli, panjangnya kurang lebih 25 meter , jenis kabel
heliax berukuran 3/8, kira-kira segede RG 8 lah, merknya Henry.
Pertama-tama saya
cari velocity factornya, tanya mbah google... eh ga nemu, lah gimana
ngitungnya?? Akhirnya saya pakai cara lain, yaitu jurus potong-potong angsa di kuali... eh.. potong memotong kabel hehehehe...
ya.. banyak temen yang sudah mempraktekan jurus ini untuk DIP kabel, tapi saya
belum pernah nyoba cara ini, karena ga telaten untuk potong kabel sedikit demi
sedikit.
Sebenarnya dip untuk kabel yang akan dipergunakan untuk rngebrik masih jadi perdebatan para master ahli rakom, ada yang harus di dip tetapi ada juga yang tidak perlu di dip. Dari pengalaman saya ketika nge match atena harjo G9, saya pernah kesulitan untuk sampai pada titik matching (sender), tetapi setelah kabel saya dip ternyata bisa sender di pengukuran SWR.
Ok lah...tidak usah dibahas yang penting saat ini saya dimintai tolong tetangga untuk dip kabel. Pertama-tama yang harus disediakan untuk dip kabel dengan cara potong-memotong kabel (tidak dengan hitungan rumus) adalah
dummyload (saya pakai bikinan sendiri bukan beli merk pabrik), kabel jumper 2
buah, konektor sambung, conektor cabang 3, SWR meter, radio rig plus PSA, tang
potong, 1 gelas teh dan cemilan.
radio, SWR, dummyload dan kabel yang akan di dib sudah tersambung semua |
Koneksikan radio ke SWR, pasang konecktor sambung ke SWR
posisi di konektor antena, colokkan conektor cabang tiga ke konektor sambung,
colokkan kabel yang mau di DIP dan Colokkan juga kabel jumper di konektor
cabang tiga tersebut untuk penempatan dummyload. Ulur lurus kabel yang akan di
DIP. Kemudian hidupkan radio pada frekwensi sesuai dimana kabel tersebut akan
di DIP, misal di 140.940 Mhz, ini berarti antena akan di match pada frekwensi tersebut.
posisi SWR sebelum dipotong |
Coba di test dengan memencet PTT, ehh siapa tau udah
sender..., kalau belum sender maka potong kabel yang di ujung, yang tidak
dikasih konektor. Pemotongan kabel sebaiknya sedikit demi sedikit, jangan lebih dari 1 cm, takutnya nantinya malah posisi SWR kebablasen naik, nah kalai sudah seperti ini kabel akan terpotong panjang.
posisi SWR setelah kabel dipotong beberapa kali |
Untuk dip kabel ini saya menggunakan power high, yaitu 65 watt, biar lebih mantap aja, soalnya saya sendiri juga kurang menguasai tentang teori-teorinya apakah sebaiknya menggunakan power low atau high. Posisi SWR pada gambar diatas setelah kabel dipotong beberapa kali, sampai pegel nih kaki bolak-balik ke ujung kabel yang panjangnya sekitar 25 meteran.
Posisi SWR sudah sender |
Dan setelah kurang lebih 40 cm kabel terpotong, didapatlah posisi SWR sender, lega dan kaki pegelpun jadi ilang alias ga pegel lagi. Tetapi....ga terasa hari sudah gelap adzan magrib sudah terdengar, ok sampai disini dulu postingan kali ini, mungkin ada rekan atau para master lebih berpengalaman, jangan di ejek ya...? maklum cuman briker kuper..., saya sholat maghrib dulu... nanti disambung lagi.