Saturday, 18 February 2012

Program Rahasia Merapi

Letusan Gunung Merapi tahun 2010 lalu yang diikuti dengan bencana lahar dingin/hujan yang telah menyebabkan korban harta benda dan nyawa yang tidak sedikit. Sementara kerusakan dan kerugian material juga terjadi pada sarana dan prasarana umum, rumah , tanah, ternak dan lain-lain. Letusan tersebut juga bisa semakin mengancam masyarakat karena perubahan karakteristik resiko bencana.
Bertempat di Ruang Bina Praja Setda Kabupaten Magelang digelar acara Sosialisasi Sistem Informasi Kebencanaan Desa yang acara tersebut termasuk dalam Program Rahasia Merapi atau Risk Analysis, Hazard ASsesment, Information based on early warning system and communities of Merapi yang merupakan kerjasama BNPB dan BPPTK Vulkanologi, Badan Geologi, IDEA, lingkar dan didukung MRR-UNDP. Peserta sosialisasi berasal dari instansi pemerintah dan desa-desa se-Magelang, Klaten dan Boyolali.
Acara di buka oleh Kepala BPBD Kab. Magelang Drs. Eko Triyono, dalam sambutannya mengatakan bahwa "biasanya masyarakat menanggapi bencana hanya pada saat tanggap bencana, padahal bencana dapat terjadi setiap saat tanpa kita tahu, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang terencana dalam menanghadapi bencana"
 Dari BPPTK Vulkanologi sebagai narasumber hadir Ibu Sri Sumaryati, dalam ceramahnya mengatakan bahwa sampai dengan Juli 2011 masih terdapat 100 juta meter kubik material erupsi Merapi 2010 yang tersebar di seluruh sungai yang berhulu di puncak Merapi, dengan data tersebut berarti ancaman primer erupsi merapi masih besar. Untuk kondisi kawah pada tanggal 6 November 2011 kedalaman kawah mencapai 150 meter dengan lebar 400 meter dan belum terbentuk kubah lava baru.

Di akhir acara disampaikan Sistem Informasi Kebencanaan Merapi oleh perwakilan Combine yaitu Nasir.
Alasan, maksud dantujuannya antara lain:
  • Perlunya informasi yang cepat akurat dan tepat sasaran untuk mendukung kesiapsiagaan di Merapi
  • Warga dan pemerintah sudah melakukan pertukaran informasi namun masih belum tertata dan terkoordinasi dengan baik
  • Sistem informasi ini bertujuan untuk mendukung pertukaran informasi yang sudah berjalan dengan menafaatkan alat dan pelaku yang sudah ada di lapangan.
Penyebarluasan informasi dilakukan oleh Media Centre dengan urutan:
  • Media Centre menerima informasi dari alat-alat peringatan dini dan pemantau lapangan
  • Tim Media Centre mengolah informasi tersebut dan dikoordinasikan dengan BPPTK dan BPBD
  • BPPTK dan BPBD merespon ke Media Centre kemudian menyebar luaskan kepada simpul2 warga melalui SMS dan radio komunikasi.
  • Simpul warga menerima informasi dari Media Centre kemudian menyebarluaskan kepada warga melalui kentongan/sirine/pengeras suara/media lain yang disepakati.
untuk SMS ke Media Centre Merapi : 08386 700 1000

dengan adanya program ini diharapkan bencana yang setiap saat bisa mengancam warga di lereng Merapi dapat mengurangi resiko terkena dampak bagi masyarakat.
Dan semoga tidak hanya di wilayah sekitar Merapi namun wilayah-wilayah yang berpotensi bencana agar tetap waspada mengingat Wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana geologi.

No comments:

Post a Comment