Monday 21 November 2011

Sungai Putih Memakan Korban

Memasuki musim penghujan 2011 sampai dengan saat ini telah terjadi banjir lahar dingin sebanyak 2 (dua) kali, yaitu tanggal 3 Nopember 2011 dan 20 Nopember 2011.
Banjir pertama terjadi pada hari Kamis, 3 Nopember 2011 sekitar pukul 16.00 WIB disebabkan hujan lebat terjadi di kawasan puncak Merapi yang berlangsung hampir 2 jam sehingga banjir lahar dingin tergolong berkapasitas diatas sedang dengan kecepatan banjir rata-rata 30-40km/jam. Datangnya banjir sempat mengagetkan karena berdasarkan pemantauan di Jurangjero tidak terjadi hujan. Tidak korban jiwa dalam banjir pertama, namun menyebabkan 3 dusun harus menyingkir karena di daerah zona merah walaupun setelah banjir surut mereka diizinkan pulang kerumah masing-masing.
Banjir kedua terjadi hari Minggu tanggal 20 Nopember 2011, hampir sama dengan banjir pertama, kawasan bawah tidak terjadi hujan namun sinyal seismograf sudah overskill/goyang. Banjir tidak lebih besar dari banjir pertama dan tidak berlangsung lama, karena hujan yang terjadi di puncak Merapi juga tidak lebih lama dibanding banjir pertama, namun banjir kali ini membawa korban berupa 3 truk penambang hanyut, 1 terpendam di Jurangjero, 1 terdampar di belakang Pondok Pesantren Al Husna Srumbung, 1 terdampar di Dusun Seloiring Desa Jumoyo yang sudah tinggal kerangka sasis dan roda tetapi sopir dan kru semuanya selamat.  Dua truk naas yang berhasil diindentifikasi bernomor polisi H 1563 YP dengan sopir Iwan Yusuf Ahmadi warga Gelaran, Bandungan, Kabupaten Semarang dan truk satunya bernomor polisi H 1997 BG dengan sopir Dulrahman warga Kaliwungu, Kendal,sedang yang masih di jurangjero belum teridentifikasi.
dibawah adalah salah satu  truk yang berhasil terabadikan yang terdampar dibelakang Ponpes Al-Husna Srumbung. Truk adalah milik warga Kendal, sebelumnya sudah diperingatkan namun tetap ngeyel.

Truk penambang pasir milik warga Semarang hanyut sampai sekitar 300 meter terbawa banjir lahar dingin di kali putih
Tampak dari sisi selatan
Tampak kabin truk dengan nomor plat yang sudah dilepas pemiliknya
Untuk kerusakan lain belum ada laporan, hanya terjadi penggerusan di sepanjang zona lereng, termasuk di sekitar jembatan ngepos.  Jembatan Ngepos, salah satu jembatan penghubung dusun Ngepos ke dusun Salamsari merupakan jalur alternatif jika jalan raya Magelang - Yogyakarta ditutup akibat meluapnya aliran lahar dingin sungai Putih
  
Jembatan Ngepos
untuk pemantauan banjir lahar dingin sungai Putih dipantau dan disiarkan langsung melalui radio Lahara FM 107.1 Mhz

No comments:

Post a Comment